Blog

KOTA BANDUNG – Apakah baju Anda pernah berubah menjadi kuning setelah dicuci? Hal itu bisa jadi karena air yang dipakai saat mencuci mengandung terlalu banyak zat besi. Untuk memastikan hal tersebut, masyarakat bisa mengecek kondisi air yang digunakan dengan menghubungi UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup Jawa Barat.

Layanan pengecekan air dapat dinikmati warga yang tinggal rumah maupun pengelola perusahaan. UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup Jawa Barat telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup.

Kepala UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup Jawa Barat Ruly Fatwani mengatakan, pihaknya akan mengecek kondisi air melalui delapan parameter, di antaranya BOD (biological oxygen demand), COD (chemical oxygen demand), pH, serta e.coli.

BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan organisme untuk mengurai pencemaran di dalam air. Sementara, COD merupakan oksigen yang diperlukan untuk mengurai limbah secara kimiawi.

Adapun, uji pH dilakukan untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasaan air. pH air yang ideal adalah antara 6.0 hingga 9.0.

Bagi pengelola perusahaan, pengujian kondisi air limbah wajib dilaksanakan satu bulan sekali. Namun, pengelola perusahaan tidak bisa menguji kondisi air limbahnya sendiri sehingga perlu menghubungi laboratorium yang terakreditasi KAN dan teregistrasi di Kementerian Lingkungan Hidup.

Dari hasil uji laboratorium akan diketahui baku mutu air limbah perusahaan.

“Kalau tidak sesuai baku mutu, perusahaan harus memperbaiki IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah),” kata Ruly dilansir dari Youtube Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, Jumat (13/6/2025).

Pengecekan air limbah di laboratorium penting dilaksanakan. Hal itu karena pembuangan air limbah perusahaan maupun rumah tangga yang belum sesuai baku mutu dapat mencemari sungai.

Dari uji laboratorium yang dilaksanakan UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup Jawa Barat di sungai dan anak sungai, indeks kualitas air di Jawa Barat berada di angka 46,86. Artinya, air sungai di Jawa Barat dalam kondisi tercemar.

“Itu karena pembuangan limbah rumah tangga ke sungai juga limbah dari kantor dan usaha,” ujar Ruly.

Oleh karena itu, Ruly mendorong masyarakat untuk menguji kondisi air yang digunakan.

Salah satu perusahaan yang rutin memanfaatkan layanan dari UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup Jawa Barat adalah PT. Almasindo. Staf HRD PT. Almasindo Wisnu mengatakan, dengan mengecek kondisi air limbah setiap bulan, diharapkan air limbah perusahaan memenuhi baku mutu. Beberapa hal yang dicek yakni bau dan kejernihan air.*