Blog

Akhir Tahun, Masyarakat Kabupaten Bandung Didorong Terapkan Zero Waste

KABUPATEN BANDUNG – Tim Satgas Citarum Harum bertekad menekan pembuangan sampah ke sungai, tanah maupun udara (zero waste) untuk mencegah banjir di Kabupaten Bandung. Tekad itu direalisasikan dengan cara memanfaatkan sampah semaksimal mungkin menjadi produk-produk bermanfaat.

Komandan Sektor 6 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf. Yanto Kusno Hendarto mengatakan, upaya untuk 100 persen menerapkan zero waste sedang berproses. Salah satu proses yang dilakukan yakni membangun tempat pembuangan sampah 3R (reduce, reuse, recycle) sejak pekan lalu. TPS 3R dibangun di dekat danau mati (oxbow) Bojongsoang yang merupakan lahan milik Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.

TPS 3R itu bisa menampung sampah sebanyak 25 meter kubik per hari. Sampah dari rumah masyarakat yang semula diangkut ke TPS yang sudah ada nantinya akan dialihkan ke TPS 3R.

Sampah di TPS 3R kemudian akan dipilah secara konvensional antara organik dan nonorganik. Sampah organik akan diolah menjadi kompos untuk kemudian dimanfaatkan berbagai keperluan, salah satunya untuk pakan maggot.

Saat ini, pembangunan kandang maggot sedang berlangsung, tak jauh dari TPS 3R. Bakal ada tiga kandang maggot yang dibangun untuk keperluan penerapan zero waste di Sektor 6. Maggot kemudian akan menjadi pakan lele dan ikan nila.

Selain jadi pakan ikan, sampah organik juga bisa diolah menjadi pupuk kompos yang bermanfaat untuk perkebunan di sekitar oxbow Bojongsoang. Alternatif lain, kompos bisa dijual ke petani yang membutuhkan.

Tim Satgas Citarum Harum Sektor 6 telah menjalin kerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Bale Bandung dalam rangka meningkatkan kualitas kompos. Harapannya, kompos yang dihasilkan bisa memiliki nilai jual tinggi.

Sampah nonorganik

Sementara, sampah nonorganik seperti botol plastik akan dijual ke pabrik. Sampah plastik kemasan akan dilelehkan dengan mesin untuk dijadikan bahan pembuat kursi dan kemudian dijual.

Dikatakan Yanto, pihaknya akan membantu pemasaran produk-produk yang dihasilkan dari proses pengolahan sampah. Produk tersebut bisa dijual ke internal TNI maupun ke pemerintahan.

“Dengan pemanfaatan sampah secara maksimal, sampah yang bakal dibakar tinggal 10% dari volume sampah yang masuk ke TPS 3R. Sampah itu berupa kaca dan kayu yang tidak bisa dicacah,” ucap Yanto ditemui di oxbow Bojongsoang, Jumat (20/10/2023).

Pembakaran sampah akan dilakukan dengan insinerator. Tim Satgas Citarum Harum memastikan zat kimia hasil pembakaran sampah sesuai baku mutu.

Gandeng masyarakat

Tim Satgas Citarum Harum Sektor 6 tidak bertindak sendiri dalam mewujudkan pola hidup zero waste. Masyarakat sekitar dan berbagai pihak turut membantu merealisasikan zero waste. Contonya, pada proses pembuatan TPS 3R dan kandang maggot, masyarakat menyumbang semen.

Masyarakat sekitar pun bakal dipekerjakan sepanjang proses mengolah sampah, mulai dari memilah hingga menjadikan sampah menjadi produk bermanfaat. Keuntungan dari penjualan produk hasil olahan sampah akan dipakai untuk membayar masyarakat yang bekerja dalam pengolahan sampah.

Menurut Yanto, masyarakat sekitar sangat antusias mendukung pola zero waste yang akan diterapkan tim Satgas Citarum Harum.

“Mereka lihat daerah ini sering banjir akibat dari sampah. Kalau ada kegiatan untuk penanggulan sampah mereka sangat responsif,” ujar Yanto.

Semangat dan dukungan masyarakat ini pun yang membuat Yanto yakin program zero waste akan berjalan lancar. Dia menargetkan program zero waste dimulai bulan depan seiring selesainya pembangunan infrastruktur pendukung.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.