Bank Sampah Bersinar Sukses Ubah Sampah Popok Jadi Produk Bermanfaat
Sudah tiga tahun Bank Sampah Bersinar yang terletak di Jalan Terusan Bojongsoang, Baleendah, mengelola sampah popok. Proses dari muncul ide mengelola sampah popok hingga eksekusi ide tersebut cukup menantang.
Chief Executive Officer (CEO) Bank Sampah Bersinar Fei Febri mengatakan, dia mempelajari beberapa jurnal tentang pengelolaan sampah popok. Kemudian, Fei berkonsultasi dengan seorang dosen di Taiwan yang telah lebih dulu mengelola popok. Dia juga berdiskusi dengan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Selulosa, dibawah koordinasi Kementerian Perindustrian, terkait cara pengelolaan limbah popok.
Setelah melalui proses tersebut, Fei dan tim membuat sendiri mesin pengelola sampah popok yang disponsori oleh salah satu perusahaan popok.
“Kunci pada proses pengelolaan popok adalah bakteri harus mati, serat tidak boleh rusak, dan saya tidak mau pakai energi terlalu besar,” ucap Fei ditemui di Bank Sampah Bersinar, Rabu (6/12/2023).
Pada 2020, Bank Sampah Bersinar mulai mengelola popok dengan mesin. Dalam sebulan, terkumpul 4 ton hingga 5 ton sampah popok dari 15 bank sampah unit yang dikelola Bank Sampah Bersinar. Sampah popok dari nasabah juga diterima secara langsung, asalkan nasabah membawa juga sampah anorganik seberat 5 kilogram.
Sampah popok yang terkumpul kemudian dimasukkan ke dalam mesin untuk dipisahkan antara plastik, gel atau Super Absorbent Polymer (SAP) dan serat.
Proses selanjutnya adalah mematikan bakteri yang juga dilakukan dengan mesin. Setelah itu, masuk tahap pengeringan dengan mesin dan matahari.
Hasilnya, ada tiga elemen yang bisa dimanfaatkan. Pertama, serat popok dimanfaatkan untuk membuat papan semen sebagai dekorasi rumah. Bank Sampah Bersinar bekerja sama dengan industri dalam pembuatan papan semen.
Plastik bisa dipakai diolah menjadi refuse plastic fuel atau bahan bakar pengganti batu bara. Dalam hal ini, Bank Sampah Bersinar juga bekerja sama dengan pihak industri.
Sementara, gel atau SAP baik untuk menyuburkan tanaman. Gel pernah diberikan untuk menyuburkan tanah di oxbow Bojongsoang yang dikelola Satgas Citarum Harum Sektor 6.
Dari 5 ton sampah popok yang diterima, setelah dikelola menghasilkan 400 kilogram serat dan 1 ton plastik.
Dengan mengelola sampah popok, Bank Sampah Bersinar telah berkontribusi dalam mengurangi sampah popok. Dikatakan Fei, Bank Sampah Bersinar pernah ikut dalam kegiatan membersihkan Sungai Citarum dan mengumpulkan dua truk sampah popok. Fakta ini yang mendorong pengelolaan sampah popok oleh Bank Samoah Bersinar.
“Masyarakat buang popok bayi ke sungai karena pemulung tidak mau menerima popok bayi. Dibawa ke TPA berat,” kata Fei.
Dia berharap, kapasitas mesin pengelolaan popok milik Bank Sampah Bersinar bisa ditingkatkan sehingga semakin banyak sampah popok yang bisa dikelola.*
zaskya anggelica s.
kalu boleh tau menggunakan mesin apa dalam pemisahan serat popok dan gel popoknya