Bank Sampah Ini Hasilkan Jutaan Rupiah dari Daur Ulang Barang Bekas
Tempat tisu, tas, dompet, sajadah dan karpet merupakan beberapa barang daur ulang hasil karya pengelola Bank Sampah Wargi Manglayang. Meski terbuat dari sampah, barang-barang itu tergolong estetik sehingga tak heran banyak peminatnya.
Ketua Pengelola Bank Sampah Wargi Manglayang Mimin Siti Aminah mengatakan, barang-barang hasil daur ulang biasanya dijual di pameran bertema lingkungan. Sejak Bank Sampah Wargi Manglayang didirikan pada 2009, sudah tak terhitung jumlah pameran yang diikuti oleh pengelolanya.
Sekali pameran, hasil penjualan barang hasil daur ulang bisa lebih dari Rp 1 juta.
Pembeli juga berasal dari pengunjung yang bertandang ke Bank Sampah Wargi Manglayang. Saat memberikan pelatihan pengelolaan sampah kepada pihak lain, para pengelola juga menawarkan barang daur ulang produksinya sehingga barang terjual.
Barang termahal adalah lukisan yang dibuat dari barang-barang bekas, seperti tutup botol, bahkan odol. Harga lukisan mencapai Rp 500.000.
Sementara, karpet dari saset minuman berukuran 2 meter x 1 meter dijual Rp 200.000. Sajadah yang juga dari saset minuman dijual Rp 75.000.
Barang lainnya yang laris manis yakni tas belanja yang harganya Rp 75.000 hingga Rp 100.000. Barang termurah adalah dompet yang bisa dibeli seharga Rp 15.000.
Tak hanya itu, masih banyak barang yang dihasilkan pengelola Bank Sampah Wargi Manglayang, seperti rompi, topi, penutup galon, dan selendang yang semuanya dibuat dari saset minuman. Mereka juga memanfaatkan koran dan majalah bekas untuk membuat hiasan pada kap lampu dan wadah pensil.
Jika dilihat dengan jeli, pengerjaan barang-barang hasil daur ulang itu sangat rapi. Tidak ada jahitan yang lepas atau sulaman saset makanan yang robek sehingga tidak terlihat jejak barang bekas pada produk-produk tersebut.
Barang-barang daur ulang kreasi pengelola Bank Sampah Wargi Manglayang tak hanya bisa dibeli, tetapi juga disewa. Biasanya, penyewa adalah siswa sekolah yang merayakan acara bertema lingkungan hidup.
Proses Cepat
Dikatakan Mimin, proses pembuatan barang dari daur ulang cukup cepat karena keahlian yang telah dimiliki oleh para pengelola Bank Sampah Wargi Manglayang. Karpet bisa dibuat dalam jangka waktu dua hari oleh tiga orang, dari mulai proses memotong saset minuman hingga menganyamnya.
Biasanya, para pengelola mengerjakan barang daur ulang di rumah salah satu pengelola.
“Untuk membuat satu karpet diperlukan ribuan saset minuman. Jadi, sangat bisa mengurangi sampah yang dibuang,” ucap Mimin di Kelurahan Palasari, Rabu (20/12/2023).
Untuk membuat rompi pun, pengelola Bank Sampah Wargi Manglayang memakai ratusan saset minuman yang didapat dari para nasabahnya. Nasabah Bank Sampah Wargi Manglayang berjumlah 257 orang. Mereka menyetor sampah ke bank sampah satu kali sepekan.
Dikatakan Mimin, keahlian pengelola Bank Sampah Wargi Manglayang membuat barang-barang daur ulang diperoleh dari tutorial video di Youtube. Mereka juga belajar dari teman dan pengelola bank sampah lain.
Hasil penjualan barang daur ulang yang terkumpul selama setahun biasanya dibagikan kepada para pengelola jelang Idulfitri.
Meski ada uang yang didapat, menurut Mimin, tujuan utama mendaur ulang barang bekas adalah untuk mengurangi sampah sehingga lingkungan tidak kotor. Para pengelola pun melakukan daur ulang barang karena dorongan dari dalam hati untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar.*
No Comment