Blog

Bantu Masyarakat Kelola Sampah, Komunitas Ini Beri Edukasi dari Rumah ke Rumah

KOTA BANDUNG – Kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Sarimukti mengakibatkan masyarakat harus mandiri mengelola sampah. Namun, banyak warga yang masih asing tentang pengelolaan sampah. Untuk mengatasi masalah itu, Komunitas Warung 1.000 Kebun bergerak mengedukasi masyarakat mengelola sampah.

Pendiri Komunitas Warung 1.000 Kebun Ali Abdullah mengatakan, gerakan dari hati ini dimulai dua bulan lalu sejak kebaran TPA Sarimukti. Sudah 300 rumah tangga, puluhan institusi pendidikan, serta sejumlah restoran yang didatangi komunitas Warung 1.000 Kebun untuk diedukasi tentang pengelolaan sampah.

Ali bekerja sama dengan komunitas lain dalam melaksanakan edukasi itu. Masyarakat diberi penjelasan tentang alasan harus memilah sampah.

“Sampah menghasilkan gas metan, pengaruh ke kerusakan iklim, baiknya sampah organik kita kompos,” kata Ali di Saung Angklung Udjo, Rabu (8/11/2023).

Selanjutnya, komunitas Warung 1.000 Kebun memberikan konsep dasar membuat kompos dengan sistem biopori, loseda dan lainnya. Warga pun praktik langsung pembuatan kompos.

Sementara, sampah nonorganik disarankan diberikan ke bank sampah. Sisanya sampah residu diberikan ke petugas pengangkut sampah.

Tak berhenti sampai pemberian edukasi, Ali juga memantau penerapan pengelolaan sampah oleh warga lewat grup pesan singkat. Warga aktif melapor kegiatan pengelolaan sampah setelah diberi pengetahuan dari Ali.

Dia berharap, ilmu pengelolaan sampah yang telah diberikan kepada satu orang warga akan disalurkan kepada warga lain. Ali dan Warung 1.000 Kebun pun akan terus mengedukasi warga tentang pengelolaan sampah. Bahkan, dalam waktu dekat, dia akan membangun klinik pilah dan olah sampah.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.