Belajar Pendidikan Lingkungan di Pasar Jadi Pengalaman Seru, Yuk Coba!

Para siswa SDN 069 Cipamokolan Darwati berkumpul di lantai 2 Pasar Kosambi, Rabu (15/10/2025). Lantai 2 pasar tersebut kini menjelma menjadi ruang kreatif yang dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sejak 12 Oktober 2025, lantai itu juga menjadi tempat diselenggarakannya pameran bertajuk “Jaga Jagad”. Dalam pameran yang diselenggarakan oleh lembaga swadaya masyarakat Tunas Nusa Foundation tersebut, pengunjung bisa mengetahui kondisi air, hutan, pangan hingga manusia di Kota Bandung. Informasi itu ditulis di poster-poster yang ditempel di dinding pasar.
Peneliti Junior Tunas Nusa Foundation Tasya Taranusyura mengatakan, semua informasi di pameran “Jaga Jagad” merupakan hasil riset organisasinya sejak 2012. Salah satunya, riset tentang air Sungai Cikapundung.
Dalam poster besar yang ditempel di sebuah ruangan, pengunjung disajikan informasi tentang ketersediaan ruang terbuka hijau Sungai Cikapundung. Keberadaan ruang terbuka hijau berpengaruh pada kesehatan sungai.
“Kurang banyak orang yang sadar bahwa pasokan air di Kota Bandung sudah menipis, jadi kami sajikan informasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,” kata Tasya.
Agar lebih menarik, informasi seputar Sungai Cikapundung diberikan melalui video yang disajikan lewat monitor. Sarana lain yang tak kalah menarik untuk mempelajari Sungai Cikapundung yaitu lewat contoh air sungai yang ditampung di dalam sejumlah botol.
Contoh air itu diambil dari sejumlah titik berbeda Sungai Cikapundung. Salah satu hal yang paling bisa diamati dari air tersebut adalah kejernihannya.
Hutan
Beralih ke ruangan lain, pengunjung bisa mengetahui tentang kondisi hutan dan tanah di Indonesia. Bahkan, contoh tanah dengan berbagai kondisi dipamerkan langsung di dalam ruangan.
Tak lupa, agar pengunjung tergerak menjaga hutan, disajikan informasi tentang kerusakan hutan akibat deforestasi dan perubahan iklim.
Kesadaran menjaga lingkungan, kata Tasya, berpengaruh ke kehidupan manusia. Lingkungan yang tidak terjaga akan memunculkan masalah pasokan pangan. Pada akhirnya, kondisi itu akan mengganggu kesehatan manusia.
Oleh karena itu, usai mengunjungi pameran “Jaga Jagad”, pengunjung diharapkan lebih sadar untuk menjaga lingkungan.
Pameran tersebut bisa dilihat hingga 30 November 2025 di Lantai 2 Pasar Kosambi. Semua kalangan dipersilakan berkunjung ke pameran tersebut tanpa dipungut biaya.
Guru SDN 069 Cipamokolan Darwati Meida Luptia mengapresiasi pameran “Jaga Jagad”. Lewat pameran itu, siswa bisa memahami kondisi lingkungan secara lebih mendalam.
“Kalau cuma pembelajaran di sekolah tidak cukup. Dalam sepekan, belajar pendidikan lingkungan hidup di sekolah hanya 60 menit,” ujar Meida.
Anak-anak juga bisa bereskperimen langsung di luar ruang kelas. Pengalaman berbeda ini berhasil memotivasi siswa untuk menjaga lingkungan, termasuk bagi Raina Syakila, siswa kelas 6 SDN 069 Cipamokolan Darwati. Ia berjanji menjaga sungai setelah mengetahui kondisi Sungai Cikapundung.
Selain mendapat ilmu, Raina juga senang mengunjungi pameran tersebut karena bisa mengekspresikan pikiran lewat pesan-pesan untuk alam yang ditulis di kertas dan ditempel di papan.*
No Comment