Berkat Alat Ini, Pencemaran Limbah Industri di Sungai Citarum Bisa Cepat Terdeteksi
Smart pollutant tracker telah terpasang masing-masing satu unit di bantaran Sungai Citarum dan Sungai Citarik yang berlokasi di Kecamatan Solokanjeruk, wilayah Sektor 5 Satgas Citarum Harum.
Smart pollutanr tracker dibuat oleh empat orang dosen dan tiga tenaga kependidikan Prodi Teknik Elektro, Fakultas MIPA Unpad. Dosen Teknik Elektro Unpad Darmawan Hidayat mengatakan, alat tersebut terdiri dari sebuah sensor yang dibenamkan ke dalam sungai.
Sensor akan mengirimkan data ke server melalui internet apabila mendeteksi ada limbah kimia. Kemudian, data dipantau dalam aplikasi di telepon pintar atau komputer. Saat ini, aplikasi pendeteksi dimanfaatkan oleh pihak internal, termasuk Satgas Citarum Harum.
Saat sungai tercemar limbah kimia atau disebut anomali, angka yang ditunjukkan dalam aplikasi kurang dari 10.300 kOhm. Sebaliknya, apabila melebihi 10.300 kOhm, artinya sungai tidak tercemar limbah kimia atau normal.
Data kondisi sungai akan diperbaharui setiap lima menit. Dengan begitu, pemangku kepentingan bisa mengetahui kondisi Sungai Citarum terkini.
“Stakeholders punya data untuk dasar penindakan dan penegakan hukum terhadap pencemaran Sungai Citarum,” ujar Darmawan di Posko Satgas Citarum Harum Sektor 5, Selasa (3/12/2024).
Smart pollutant tracker dibuat berdasarkan keprihatinan tim peneliti Unpad atas kondisi Sungai Citarum yang tercemar limbah tekstil. Tim berencana menyempurnakan alat tersebut sehingga pendeteksian limbah kimia bisa lebih detail, termasuk mengetahui jenis zat kimia dalam sungai.
Disempurnakan
Penyempurnaan juga akan dilakukan dengan melengkapi smart polutan tracker dengan closed circuit television (CCTV). Dengan begitu, pencemaran sungai dapat lebih dipastikan melalui gambar yang terekam dalam CCTV.
Tim pun berencana melengkapi smart pollutant tracker dengan pelampung sehingga posisi alat itu bisa mengikuti ketinggian air. Sensor tidak akan tertimbun sedimentasi pada saat hujan apabila dilengkapi pelampung.
Tim peneliti Unpad berencana menambah tiga smart pollutant tracker di Sungai Citarum. Semakin banyak sensor yang dipasang, semakin presisi informasi lokasi pencemaran limbah kimia.
Dikatakan Darmawan, sensor yang dipasang dalam smart pollutant tracker dikhususkan untuk mendeteksi limbah kimia. Pendeteksian oleh sensor tidak akan tertukar dengan limbah jenis lain, seperti sampah dan kotoran hewan.
Komandan Satgas Citarum Harum Sektor 5 Kolonel Rahman Sujaya menyambut baik smart pollutant tracker yang dipasang di wilayah kerjanya. Inovasi ini dapat membantu Satgas Citarum Harum mengetahui tingkat pencemaran limbah industri di Sungai Citarum.
Dikatakan Rahman, terdapat delapan pabrik di wilayah Sektor 5. Dari delapan pabrik, satu yang menghasilkan limbah kimia. Meski demikian, aliran Sungai Citarum yang mengalir di Sektor 5 berasal dari wilayah Sektor 4. Di Sektor 4, terdapat banyak pabrik yang pembuangan limbahnya terus diawasi oleh Satgas Citarum Harum.*
No Comment