Blog

KOTA BANDUNG – Kontribusi sivitas akademika Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung untuk mengatasi masalah sampah diwujudkan dengan membuat alat penjaring sampah (trash barrier) di sungai. Alat tersebut memiliki kelebihan yakni dapat dipasang di sungai berarus deras.

Para dosen, mahasiswa hingga teknisi dari Jurusan Desain dan Mekanik Polman Bandung mencurahkan ilmu dan keterampilannya dalam membuat jaring sampah tersebut. Proses pembuatan dimulai dari memilih bahan yang tepat.

Staf Production Planing Control (PPC) jaring sampah tersebut Adi Akbar mengatakan, bahan-bahan yang dipakai mudah didapat sehingga masyarakat bisa mencontoh dan membuat sendiri. Selain itu, bahan juga dipilih yang berkualitas agar tidak mudah rusak. Tim memutuskan menggunakan stainless steel dan kawat yang tidak mudah berkarat.

Jaring sampah berbentuk seperti net. Di bagian atas jaring, dipasang jerigen agar jaring tidak tenggelam saat air pasang. Pada saat volume air sungai bertambah, jaring sampah tidak akan hanyut berkat jerigen.

Selain kualitas, tim Polman Bandung juga mempertimbangkan aspek kepraktisan dalam pembuatan jaring sampah. Jaring memiliki berat 20 kilogram agar dapat diangkut oleh dua orang dewasa. Sementara, ukuran jaring dibuat sepanjang 100 sentimeter, lebar 35 sentimeter, dan tinggi 70 sentimeter.

Teknisi Desain Ardiansyah Arya Salvinia menambahkan, pembuatan jaring sampah juga mempertimbangkan deras air sungai. Menurut dia, jaring buatan Polman Bandung bisa menahan sampah di sungai dengan kecepatan arus hingga 3 meter per detik.

Dua sistem jaring sampah telah diletakkan di dua titik sungai, yakni di Jalan Raya Kopo dan Astana Anyar.

“Saat tidak hujan, 1 ton sampah bisa terjaring dengan menggunakan jaring sampah ini,” ujar Ardiansyah di Polman Bandung, Rabu (16/4/2025).

Sampah yang terjaring kemudian diangkat oleh komunitas River Cleanup Indonesia bersama warga sekitar. Sampah diangkut setiap dua hari sekali.

Ardiansyah berharap, jaring sampah buatan Polman Bandung dapat mengatasi masalah sampah di Bandung. Direncanakan, alat tersebut akan dipasang di tujuh titik sungai.

Polman Bandung pun akan memberi sentuhan teknologi dalam jaring sampah buatan mereka. Teknologi akan memudahkan pengangkutan sampah yang terjaring ke daratan.

Jaring sampah juga bakal dilengkapi sensor yang memberi sinyal ketika sampah telah memenuhi jaring.*