Blog

Budaya Sunda “Perelek” Ampuh Sadarkan Masyarakat Kelola Sampah

KOTA BANDUNG – Masyarakat RW 4 Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, menerapkan pendekatan berbeda untuk menciptakan kebiasaan mengelola sampah. Mereka memilih pendekatan budaya dan religi yang terbukti ampuh menumbuhkan kesadaran masyarakat mengelola sampah.

Dian Nurdyana, Ketua RT 4 RW 4 dengan nyaring meneriakkan kata “perelek” saat berkeliling pemukiman masyarakat untuk mengangkut sampah. Dalam budaya Sunda, perelek merupakan kebiasaan mengumpulkan beras dari warga untuk membantu warga lain yang kesusahan. Pengurus wilayah yang bertugas mengumpulkan beras dari warga.

Konsep perelek kemudian diaplikasikan dalam pengelolaan sampah di RW 4 dengan sedikit modifikasi. Bukan beras yang dikumpulkan, melainkan sampah.

Sepekan tiga kali, komunitas Masagi (Masyarakat Bersinergi) Tjibago yang diketuai Dian mengumpulkan sampah organik dari rumah warga. Sampah anorganik kemudian diserahkan kepada pihak ketiga untuk dikelola.

Sementara, sampah anorganik, seperti botol dan kardus, dikumpulkan sepekan sekali, kemudian dijual kepada pengepul. Nah, uang hasil penjualan digunakan untuk untuk kepentingan sosial, seperti menengok warga yang sakit, melayat warga yang meninggal, membantu konsumsi pengajian hingga membeli makanan balita dan lansia. Dengan demikian, konsep pengumpulan sampah mirip dengan tradisi perelek.

Menurut Dian, pendekatan budaya dengan menerapkan tradisi perelek efektif menggugah kesadaran warga berusia lanjut untuk mengelola sampah. Dian sengaja membuka kembali ingatan warga tentang kebiasaan zaman dulu lewat perelek.

Diharapkan, warga yang sudah tua kemudian meneruskan kebiasaan mengelola sampah kepada generasi muda.

“Pendekatan budaya dan agama masih minim (dalam pengelolaan sampah). Pendekatan akademik dan teknologi yang sudah banyak, tetapi itu masih jauh bagi masyarakat,” kata Dian di Kelurahan Sukawarna, Senin (26/8/2024).

Perelek pun menjadi kata yang tidak asing di kawasan RW 4 Sukawarna. Seketika kata itu muncul, masyarakat kompak membuka pintu dan memberikan sampah kepada Dian dan anggota Masagi Tjibago lainnya.

Selain pendekatan budaya, Dian juga menerapkan pendekatan religi untuk mendorong masyarakat terbiasa mengelola sampah. Nilai agama tentang kebersihan yang merupakan sebagian dari iman terus digaungkan Dian melalui berbagai sarana komunikasi seperti WhatsApp grup masyarakat setempat.

Pada acara pengajian, peringatan tentang nilai tersebut kerap digaungkan.

Salah satu warga Neneng mengatakan, konsep perelek masih perlu diterapkan dalam masyarakat. Karena harga beras saat ini mahal, maka lebih tepat diganti dengan sampah.

Dengan begitu, masyarakat bisa bergotong-royong membantu sesama yang kesulitan lewat uang yang terkumpul dari penjualan sampah. Selain itu, lingkungan pun menjadi bersih berkat kebiasaan mengelola sampah.*

16 Comments

16 Comments
  • Fir

    salah satu kebiasaan yang sangat bermanfaat

  • Elsa Nur Mawaddah

    Kesadaran masyarakat akan sampah memang sangat penting bagi kelestarian lingkungan. Lingkungan bersih, masyarakat nyaman.

  • khairun musyaffa

    sangat penting untuk menyadari akan pentingnya membuang sampah, dan hal tsb dapat dialkukan dengan pendekatan budaya agama dan adat istiadat

  • Naurah Dwi Rohadatul Aisy

    Budaya yang sangat bagus

  • Shahla Nadia Puspita

    Program kerja yang sangat menarik, bisa melestarikan budaya sekaligus merawat lingkungan. Dengan adanya kebiasaan ini, maka lingkungan sekitar akan terawat dan minim pencemanan. Kita seharusnya mencontoh kisah inspiratif ini, menggabungkan budaya dengan terobosan baru dalam teknologi.

  • Putri Ghaida Febrianti

    Inisiatif menggunakan budaya Sunda ‘Perelek’ sebagai metode untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah adalah langkah yang sangat cerdas dan bermakna. Pendekatan ini tidak hanya menjaga tradisi lokal tetap hidup, tetapi juga memberikan solusi nyata untuk masalah lingkungan. Semoga program ini terus berkembang dan dapat diadopsi oleh daerah lain untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

  • REVA LUKITASARI

    wah baru tahu kalau ada budaya seperti ini indonesia, memang kesadaran masyarakat mangenai pengelolaan sampah harus lebih digalakan secara giat seperti budaya perelek

  • Nagita Fayumi Mulya

    dengan adanya tradisi seperti itu membuat ikatan antara warga semakin baik

  • Aisyatur Rodhiyah

    Ide yang sangat bagus! Hal ini sangat baik dapat menyadarkan masyarakat akan baiknya kelola sampah

  • Alif fachrudin h.q

    Inisiatif yang bagus sebagai bentuk rasa peduli terhadap lingkungan

  • NASYWAA AULIA BARIL HAQ

    MARI KITA LESTARIKAN BUDAYA SUNDA “PERELEK” UNTUK KESADARAN MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP SAMPAH

  • Amanda Lawdya

    Kegiatan tersebut mengajarkan kita pentingnya mengelola sampah dan juga gotong royong untuk membantu sesama

  • Syabania Najiha Najwa

    Kelola sampah dengan baik melalui budaya daerah, that’s great!

  • ANNISA HANGESTI PRIHANINGRUM

    Pengetahuan baru!

  • SISKA LAILATUS ZAKHIAH

    Keren banget dengan begini bisa mengurangi limbah sampah dan melestarikan lingkungan sekitar, good job guys https://eksyar.feb.unesa.ac.id/

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.