Blog

KABUPATEN BANDUNG – Menimba ilmu tak melulu harus dilakukan di kampus, tetapi juga bisa dilaksanakan di luar kampus, termasuk di sungai. Para pemuda yang tergabung dalam Kelompok Pecinta Sungai Yayasan Plastic Guardian membuktikan hal itu. Mereka memperoleh banyak ilmu ketika berjibaku membersihkan sampah di Sungai Citarum.

Ilmu diplomasi publik dan public speaking diperoleh Muhammad Rayhan Dwiputra saat mengikuti kegiatan pembersihan Sungai Citarum. Kegiatan yang melibatkan banyak orang itu membuka kesempatan bagi Rayhan berinteraksi dengan berbagai pihak.

Sebagai mahasiswa Hubungan Internasional, dia merasa mendapat ilmu-ilmu yang diperlukan untuk bekal masa depan. Hal itu yang menjadi motivasi Rahyan meneruskan program Citarum Harum bersama Yayasan Plastic Guardian. Program Citarum Harum saat ini telah dialihkan kepada masyarakat dari Satgas Citarum Harum.

Selain Rayhan, mahasiswa lain Juaria Asti juga bergabung dalam Yayasan Plastic Guardian. Dia mengatakan, membersihkan sungai bersama berbagai pihak menumbuhkan kemampuan kolaboratif. Jaringan dengan banyak orang pun terbentuk.

Oleh karena itu, Asti tak ragu meneruskan program Citarum Harum, menggantikan kehadiran Satgas Citarum Harum.

Bahkan, dia merasa senang setiap kali ikut membersihkan sungai. Menurut dia, setiap kegiatan pembersihan sungai menyimpan cerita yang tak akan dilupakan.

“Tugasnya berat, tetapi enjoy. Pernah temuin ular di sungai, temuin lipstik, jadi ada cerita-cerita,” kata Asti di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Satgas Citarum Harum Sektor 6, Kamis (20/2/2025).

Para mahasiswa anggota Yayasan Plastic Guardian memiliki jadwal membersihkan Sungai Citarum setiap akhir pekan.

Setelah tugas selesai, selayaknya anak muda, mereka mengisi waktu untuk “nongkrong” bersama. Dengan begitu, kegiatan membersihkan sungai menjadi rutinitas yang memyenangkan dan bermanfaat.*