Blog

Dari Rumah Maggot, Pengelolaan Sampah Berkembang Jadi Lokasi PESONA PASIM (Pengelolaan Sampah Organik Nuansa Alam Pasir Impun)

KOTA BANDUNG – Pengelolaan sampah di RW 05 Kelurahan Pasir Impun, Kecamatan Mandalajati, berkembang pesat dalam waktu satu tahun. Berawal dari pengelolaan sampah dengan budidaya maggot berkembang menjadi pengelolaan sampah terintegrasi dengan mengaktifkan kegiatan pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan dalam satu area.

Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Pasir Impun Kholis Nurhayati mengatakan, pada November 2023, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup meluncurkan program Maggotisasi disetiap kelurahan. Rumah Maggot di Kelurahan Pasir Impun dibangun di wilayah RW 05, menempati lahan milik Pemerintah Kota Bandung.

Sebanyak 50 kg/ hari sampah organik dari warga RW 05 dan sekitar 200 kg/ hari sampah organik dari wilayah RW lainnya di Kelurahan Pasir Impun dikonsumsi maggot setiap hari.

Budidaya maggotisasi menghasilkan maggot, pupuk, kotoran maggot, dan sisa penguraian sampah organik sisa maggot (kasgot). Maggot dan kasgot kemudian dimanfaatkan untuk budidaya pertanian/ perkebunan dan dapat dijadikan pakan ternak seperti ayam, lele dan jenis ikan lainnya.

Dukungan dari para pihak seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung pun turut membantu menyediakan bibit tanaman dan juga hewan ternak. Termasuk dari Dinas Lingkungan Hidup membantu untuk perlengkapan kebersihan dan juga CSR serta peran serta masyarakat yang ikut membantu di Pesona Pasim.

Hasilnya dari kegiatan di Pesona Pasim diberikan kepada warga sekitar di Lokasi Kelurahan Pasir Impun. Tahap selanjutnya pihak kelurahan pun akan mencari peluang untuk memasarkan hasil panen ke masyarakat luas sehingga bernilai ekonomi.

Selain menghasilkan kebutuhan pangan sehari-hari, pemanfaatan lahan juga telah mengubah kondisi sekitar. Jalan menuju lokasi kini dalam kondisi lebih baik, sarana prasarana lebih tertata dan air Sungai Cisanggarung dimanfaatkan mengairi kolam ikan.

Dikatakan Kholis Nurhayati, kini telah dibentuk kelembagaan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) bernama KSM Tumaritis yang berorientasi pada kegiatan budidaya pangan, edukasi, pelatihan dan praktik pengelolaan sampah terpadu dengan kegiatan pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Kepengurusan KSM berasal dari warga RW 05 dan warga masyarakat di wilayah Kelurahan Pasir Impun.

“Warga kalau dikasih maggot mungkin akan berfikir buat apa maggotnya. Kalau dikasih hasil perkebunan dan peternakan dari hasil pengembangan pengelolaan sampah organik maka dapat langsung dimanfaatkan oleh warga,” kata Kholis Nurhayati di Kelurahan Pasir Impun, Senin (24/6/2024).

Seorang anggota KSM Tumaritis Supandi mengatakan, pembentukan KSM diawali dari keinginan masyarakat memanfaatkan lahan kosong untuk kegiatan yang mendukung dari pengembangan budidaya maggotisasi.

Merekapun senang ketika lahan yang dikelola menghasilkan sayuran, ikan, kelinci, ayam, telur dan lainnya.

“Kami bergerak untuk memajukan Daerah, RW, Kelurahan, Kecamatan,” ucap Supandi.

Masyarakat RW 5 Pasir Impun berhasil membuktikan pemanfaatan sampah bisa memberikan manfaat besar bagi mereka.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.