Blog

Demi Jaga Kebersihan, Masyarakat Bojongsoang Swadaya Kelola TPS

KABUPATEN BANDUNG – Sinergi antara warga, pemerintah dan pihak swasta menghasilkan tempat pengelolaan sampah (TPS) di Dusun 2 Cikoneng, Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang. Setiap hari, sekitar 1 ton sampah dikelola di TPS tersebut.

Ketua Pengelola TPS di Dusun 2 Wahyu Nugraha menuturkan, sampah yang dikelola di TPS berasal dari warga RW 5, 7 dan 8. Setelah diangkut dari rumah warga, sampah dipilah di TPS.

Sampah yang tidak bernilai jual dibakar di dalam tungku yang dibangun di TPS. Di atas tungku terpasang cerobong sehingga asap pembakaran tidak langsung terhirup warga. Adapun, sampah yang bernilai jual dijual dan hasilnya untuk operasional TPS, seperti memperbaiki roda pengangkut sampah yang rusak.

Ketua RW 5 Asep Rudi mengatakan, pembangunan TPS dilakukan bergotong-royong oleh warga RW 5, 7 dan 8. Sementara, dana pembangunan TPS berasal dari pertanggungjawaban sosial perusahaan sekitar.

Setelah TPS terbangun setahun lalu, pengelolaan TPS juga dikerjakan oleh warga. Dengan niat yang tulus untuk menjaga kebersihan, sejumlah warga rela menerima upah tak seberapa dari iuran warga untuk mengelola TPS.

Dari tiap RW, terdapat 4 perwakilan warga yang bertugas mengambil dan mengelola sampah di TPS. Setiap warga yang bertugas mendapat upah Rp 200.000 per pekan. Sementara, iuran pengelolaan sampah dari tiap warga sebesar Rp 15.000 per bulan.

“Intinya bentuk tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan. Sampah banyak belatung, lalat, tetapi kami sudah biasa,” ucap Asep di TPS Dusun 2, Rabu (15/5/2024).

Berkat kerelaan sejumlah warga mengelola TPS, kondisi Sungai Ciateul lebih bersih karena warga tak lagi membuang sampah ke sungai. Warga pun tenang bisa jauh dari potensi banjir.

Meski demikian, Asep berharap, petugas pengelola TPS bisa mendapat penghidupan lebih layak dari pemerintah, minimal mendapat jaminan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Hal itu mengingat pekerjaan sebagai petugas pengelolaan TPS rentan terkena penyakit yang bersumber dari sampah.

Dia juga berharap, sarana prasarana pengangkutan sampah, seperti motor pengakut sampah dan roda pengangkut sampah bisa lebih banyak. Dengan demikian, proses pengangkutan sampah dari rumah warga berjalan lebih lancar.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.