Dengan Niat Besar, Masyarakat Cijerah Kelola Sampah di Lahan Sempit
Lurah Cijerah Kartila Muna Elza mengatakan, karena lahan terbatas, rumah maggot tidak bisa dibangun dengan ukuran besar di satu lokasi. Sebagai alternatif, rumah maggot didirikan terpisah di empat titik dengan ukuran kecil sekitar 3 meter x 4 meter di RW 4, RW 1, RW 9 dan RW 5.
Di RW 4 misalnya, rumah maggot dibangun dengan memanfaatkan bekas rumah kontrakan. Sementara, di RW 5, rumah maggot dibangun di fasilitas umum dan fasilitas sosial (fasos fasum).
Meskipun kecil, operasional pengelolaan sampah di setiap rumah maggot berjalan maksimal. Setiap rumah maggot menyerap sampah organik dari masyarakat sebanyak 450 hingga 600 kilogram per bulan.
Untuk menyiasati agar keberadaan rumah maggot, yang dibangun di tengah-tengah pemukiman, tak mengganggu masyarakat, maka berbagai hal diperhatikan.
“Rumah maggot tidak bau karena memperhatikan cara beri makan, pembersihan, tidak ada lalat jenis yang lain, tidak ada tikus yang datang,” kata Elza di Kelurahan Cijerah, Kamis (7/3/2024).
Selain rumah maggot, di antara pemukiman padat di Cijerah juga terdapat banyak pipa loseda. Masyarakat menempatkan pipa loseda baik di halaman rumah maupun di pinggir jalan gang. Ada juga tongseda dan bata terawang yang terletak di RW 5.
“Awalnya susah penuh kontra dan pro (menerapkan pengelolaan sampah) karena padat penduduk. Izin tetangga susah sekali, tetapi kami menerapkan pendekatan dan kesabaran terhadap warga akhirnya bisa diterima dan dipahami,” ujar Elza.
Masyarakat Cijerah pun mulai menerima imbauan untuk mengelola sampah. Salah seorang warga, Yani menuturkan, sejak masyarakat mengelola sampah, lingkungan di RW 4 menjadi bersih dan teratur. Sampah sudah dipilah sejak dari rumah warga. Setelah itu, sampah organik dijadikan kompos di Kang Empos dan diberikan ke rumah maggot. Sementara, sampah anorganik diserahkan ke bank sampah yang terhubung ke Bank Sampah Induk Kota Bandung.
“Awalnya agak jijik, sekarang bisa memilah sampah, jadi sudah kebiasaan,” ucap Yani.
Masyarakat Cijerah membuktikan apabila ada niat, maka akan ada jalan untuk mengelola sampah. Lahan terbatas pun tak menjadi masalah.*
No Comment