Blog

Dijadikan Barang Kerajinan, Eceng Gondok Dari Waduk Saguling Hasilkan Cuan

KABUPATEN BANDUNG – Eceng gondok bisa menjadi tanaman yang menghalangi aliran air di waduk apabila tak dimanfaatkan. Namun, tanaman tersebut sebenarnya dapat memberikan keuntungan jika diolah menjadi barang keperluan rumah tangga. Yayasan Bening Saguling Foundation berhasil membuktikannya.

Barang-barang kerajinan, seperti tempat tisu, tas, dan tatakan piring tersusun di atas meja sebuah stan saat acara Road to the 10th World Water Forum, di Sekretariat Satgas Citarum Harum Sektor 6, Bojongsoang, Selasa (30/4/2024). Barang kerajinan tersebut merupakan karya anggota yayasan Bening Saguling Foundation yang fokus pada pelestarian Sungai Citarum.

Head of Community Empowerment Bening Saguling Foundation Dzikri Fauzan mengatakan, kerajinan dari eceng gondok diminati banyak orang. Pembelinya bukan hanya warga negara Indonesia, tetapi juga warga negara asing yang berkunjung ke sekretariat Bening Saguling Foundation. Kerajinan tersebut juga dijual melalui media sosial.

Adalah Indra Darmawan, pendiri Bening Saguling Foundation yang memiliki ide untuk “menyulap” eceng gondok menjadi barang kerajinan sejak 2009. Saat itu, dia berpikir bahwa populasi eceng gondok yang berlebihan akan membahayakan Waduk Saguling.

Indra kemudian belajar secara otodidak cara memanfaatkan eceng gondok menjadi barang kerajinan. Dia pun mengajak para Ibu di sekitar Sekretariat Bening Saguling Foundation di Jalan SDN Babakan Cianjur, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat untuk ikut membuat barang kerajinan bersamanya.

Indra sendiri yang mengajarkan para Ibu membuat kerajinan dari eceng gondok. Saat ini, sudah ada lima Ibu yang bekerja setiap hari membuat kerajinan dari eceng gondok.

Dengan begitu, Indra tak hanya membersihkan Waduk Saguling dari eceng gondok, tetapi juga memberdayakan para Ibu sehingga mendapat penghasilan. Kerajinan eceng gondok dijual Rp 80.000 hingga Rp 120.000.

“Omset bisa Rp 5 juta sampai Rp 10 juta per bulan dari enceng gondok,” ujar Dzikri.

Melihat ada penghasilan dari eceng gondok, para Ibu semakin semangat memanfaatkan tumbuhan itu menjadi barang kerajinan. Dikatakan Dzikri, pada awalnya, para Ibu ragu turut serta bersama Bening Saguling Foundation untuk mengelola eceng gondok.

Mudah dibuat

Cara membuat barang kerajinan dari eceng gondok relatif sederhana. Eceng yang telah diambil dari Waduk Saguling dikeringkan di bawah sinar matahari terlebih dahulu selama sepekan. Lalu, dengan bantuan mesin, eceng gondok ditekan hingga pipih.

Selanjutnya adalah proses menganyam yang dilakukan secara manual oleh tangan para Ibu. Biasanya, seorang Ibu menganyam hingga jadi dua barang kerajinan setiap hari.

Eceng gondok sebagai bahan baku barang kerajinan tak pernah habis dari Waduk Saguling. Bahkan, setiap hari, satu ton eceng gondok diangkut dari waduk tersebut.

Pemeliharaan barang kerajinan dari eceng gondok termasuk mudah. Apabila basah, barang kerajinan cukup dilap dengan kain.
Nah, bagi yang berminat mengoleksi barang kerajinan dari eceng gondok, bisa menghubungi yayasan Bening Saguling Foundation melalui akun Instagram @beningsaguling.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.