Eco Brick Jadi Solusi Pengelolaan Sampah di SMKN 7 Bandung
Para siswa setiap kelas diminta mengisi saset makanan dan minuman ke dalam botol plastik. Kemudian, botol tersebut akan dijadikan bangku dan meja oleh anggota OSIS hingga jadi eco brick.
Seorang guru SMKN 7 Bandung Dian Mitha mengatakan, pihak sekolah ingin membiasakan siswa mengelola sendiri sampah yang dihasilkan sejak dini. Oleh karena itu, sejak masa pengenalan lingkungan sekolah, pengelolaan sampah untuk dijadikan eco brick sudah diajarkan.
“Kami ingin pengelolaan sampah jadi bagian keseharian siswa, tidak cuma di mata pelajaran, Ada pembiasaan,” kata Dian di SMKN 7 Bandung, Selasa (14/5/2024).
Salah seorang siswa, Fathiya mengatakan, OSIS mewajibkan siswa setiap kelas membuat eco brick. Dia merasa tak keberatan dengan kewajiban itu karena bisa mengurangi sampah saset.
“Kalau kejauhan buang ke tempat sampah, plastik saset dimasukan ke botol saja,” ucap Fathiya.
Upaya lain untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan mewajibkan siswa membawa tempat makanan dan minuman sendiri. Bahkan, setiap masuk gerbang sekolah, pihak sekolah memastikan siswa membawa tempat makan dan minum dengan mengecek tas.
Di kantin juga tersedia galon air minum isi ulang sehingga siswa tidak perlu membeli minuman kemasan.
Sementara, sampah daun di SMKN 7 Bandung dikelola menjadi kompos yang dimanfaatkan untuk tanaman di lingkungan sekolah. Menurut Dian, pihak sekolah, termasuk siswa, guru dan karyawan, sangat mengedepankan keasrian lingkungan agar semua warga sekolah betah berkegiatan.
Warga SMKN 7 Bandung telah tergerak mengelola sampah. Yuk, sekolah yang lain juga semangat melakukan hal yang sama.*
No Comment