Hebat, Siswa SMPN 18 Bandung Terbiasa Daur Ulang Barang Bekas
Muhammad Farhan Akbar, siswa kelas IX berkumpul bersama teman-temannya di depan kelas saat istirahat belajar, Kamis siang (8/8/2024). Puluhan botol plastik berjejer di depan mereka, siap untuk dijadikan miniatur pohon.
Tangan mereka cekatan menyusun botol-botol itu ke atas untuk membuat kerangka batang pohon. Farhan mengatakan, ide membuat miniatur pohon datang dari ketua kelas. Lalu, semua siswa di kelas menyetujui.
Kegiatan daur ulang barang bekas bukan perintah guru atau tugas mata pelajaran. Para siswa memang sudah terbiasa mendaur ulang sejak kelas VII.
Sebelumnya, mereka pernah membuat baju dari karung bekas.
“Dari kelas VII sudah pernah daur ulang. Sudah bukan hal aneh,” ujar Farhan di SMPN 18 Bandung.
Untuk membuat miniatur pohon, Farhan dan teman-teman mendapatkan referensi cara pembuatan dari internet. Mereka lalu merakit sendiri botol-botol plastik yang terkumpul untuk dijadikan miniatur pohon. Botol-botol itu didapat dari lingkungan sekolah.
Proses pembuatan miniatur pohon bakal memakan waktu sepekan. Para siswa mengerjakan proses tersebut pada jam istirahat.
Farhan merasa beruntung dibiasakan mendaur ulang sampah sejak kelas VII. Dia tidak terpaksa atau keberatan mendaur ulang barang menjadi barang bermanfaat.
Dia malah bangga, sebagai anak muda, telah berkontribusi untuk menjaga keberlangsungan bumi dengan mendaur ulang sampah plastik.
“Bagus buat lingkungan membentuk kesadaran anak muda, biasanya anak muda buang sampah sembarangan,” kata Farhan.
Setelah membuat miniatur pohon, siswa-siswa akan membuat bingkai foto dari kardus bekas. Mereka juga terpikir membuat barang-barang lain dari jenis sampah lain. Tekad Farhan dan siswa-siswa SMPN 18 Bandung untuk mendaur ulang sampah akan terus menyala demi menjaga kelestarian lingkungan.*
No Comment