Herly Resdiana, Ubah Sampah Plastik Jadi Lukisan Menawan
Herly memiliki tekad kuat untuk mengelola sampah sejak 2018. Saat itu, sebagai petugas pengangkut sampah dari rumah warga, dia melihat banyak sampah anorganik, seperti kertas dan plastik.
Alih-alih menilai sampah sebagai sesuatu yang menjijikkan, dia melihat sampah anorganik itu sebagai potensi untuk didaur ulang.
Dengan peralatan seadanya dan kemampuan yang dipelajari secara otodidak, Herly mulai mendaur ulang kertas menjadi tempat alat tulis. Barang itu dibuat cantik menyerupai gerobak sampah yang biasa menjadi temannya saat mengangkut sampah.
Setelah mahir mendaur ulang kertas, Herly mengembangkan kreativitasnya dengan mendaur ulang jenis sampah anorganik lain, seperti kantong plastik, plastik kemasan hingga botol plastik.
Siapa menyangka, di tangan Herly, kantong plastik bisa menjadi lukisan. Proses awal melukis dilakukan dengan menggunting kantong plastik menjadi ukuran yang lebih kecil dan memanjang. Plastik kemudian digunakan sebagai pengganti benang untuk menyulam di atas karung beras bekas bergambar.
Sulaman biasanya dilakukan selama dua pekan hingga menjadi sebuah gambar. Herly melakukan itu saat senggang setelah bekerja mengangkut sampah.
Setiap lukisan menggunakan 0,25 kilogram plastik yang didapat Harly dari sampah rumah warga. Saat ini, sudah 20 lukisan yang dibuat Herly.
Jadi juara
Salah satu lukisan Herly dari kantong plastik berhasil membawa dia menjadi Juara Harapan 1 Lomba Kreasi Daur Ulang Sampah Kota Bandung 2023. Kejuaraan tersebut digelar dalam rangka Ulang Tahun Kota Bandung ke-213.
“Saya tadinya dihina karena bergelut dengan sampah plastik, tetapi sekarang jadi prestasi,” ujar Herly di Kelurahan Karang Pamulang, Senin (15/7/2024).
Selain lukisan, hasil karya Herly lainnya dari plastik yakni pot bunga dan keset. Dia juga sedang membuat meja dari kantong plastik dan plastik kemasan. Selain itu, Herly telah memanfaatkan paralon bekas menjadi wadah lampu.
Berhasil membuat berbagai karya, Herly kini menularkan kemampuannya kepada warga lain di Karang Pamulang. Diharapkan, para warga bisa membuat pot dari plastik dan mendapat penghasilan dari karyanya. Pot bunga itu akan dijual ke berbagai pihak.
Herly pun senang karena telah berhasil memberdayakan warga sekaligus terus berkreasi. Bagi dia, ada kepuasan batin karena kegiatannya secara langsung berkontribusi mengurangi sampah ke tempat pembuangan akhir.*
No Comment