Ikatan Alumni Empat Perguruan Tinggi Luncurkan Program Bandung Raya Zero Waste
Program tersebut dilaksanakan dengan tujuan mengatasi masalah terhambatnya pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti karena kebakaran di TPA itu. Ikatan alumni dari masing-masing perguruan tinggi mengambil peran untuk mewujudkan zero waste di Bandung raya.
Ketua IKA Unpad Irawati Hermawan menyatakan siap mendukung program Bandung Raya Zero Waste melalui sosialisasi, pendampingan dan pelatihan ToT (Training of Trainer) pengolahan sampah, dimulai dari tingkat RW dan perguruan tinggi. Diharapkan, lewat pelatihan itu, semakin banyak masyarakat mampu mengolah sampah.
“Program ini akan menargetkan lebih dari 800 RW di Bandung raya,” ujar Ira dikutip dari rilis yang dikeluarkan IKA Unpad, Kamis (26/10/2023).
Ketua IA ITB Gembong Primadjaya menambahkan, ITB akan mendukung program ini melalui pengadaan mesin pengolah sampah nonorganik yang dikumpulkan secara komunal/ wilayah. Mesin itu merupakan buatan salah satu alumni IA ITB. Sampah nonorganik hasil pengolahan mesin akan menghasilkan bahan bakar minyak, briket atau biji plastik.
Ketua IA Itenas Panca Saktiadi menjelaskan, sampah organik perumahan dapat diselesaikan dirumah. Caranya dengan menyiapkan proses pengomposan yang sangat sederhana.
Sampah-sampah organik sisa dapur dimasukan ke dalam paralon dicampurkan dengan air kelapa atau sisa cucian beras, lalu ditambahkan gula merah. Campuran tadi akan menghancurkan sampah sisa dapur tanpa mengeluarkan bau busuk, malah menghasilkan kompos.
Ketua Umum IKA Unpar Ivan Sadik menuturkan, Unpar akan memberikan pelatihan kewirausahaan dalam program Bandung Raya Zero Waste. Kompos yang dihasilkan dari pengolahan sampah bisa dijual.
Program Bandung Raya Zero Waste akan dikembangkan ke seluruh Jawa Barat dengan mengajak ikatan alumni lain di Jawa Barat, seperti ILUNI UI, HA IPB dan IKA UPI. Dengan demikian program Bandung Raya Zero Waste kedepannya dapat berkembang menjadi Jabar Zero Waste.*
No Comment