Ingin Belanja Skin Care yang Ramah Lingkungan? Ke Toko Ini Saja

Annisa Farrah Hanoum, seorang warga Bandung, menyadari hal itu. Sebagai ibu dengan dua anak, Annisa menyadari banyaknya sampah kemasan produk perawatan tubuh yang dihasilkan keluarganya.
Oleh karena itu, pada 2020, dia mendirikan Cetana, toko yang menyediakan produk-produk ramah lingkungan. Konsep ramah lingkungan diterapkan pada saat pembeli membeli produk-produk yang disediakan, seperti sabun dan sampo.
Pembeli harus membawa wadah sendiri untuk menampung sabun dan sampo cair. Saat sampo dan sabun habis, pembeli tinggal mengisi ulang produk di toko Cetana dengan menggunakan wadah yang sama. Jadi, tidak banyak kemasan yang terbuang.
Uniknya, Cetana juga menampung kemasan-kemasan produk perawatan tubuh dari konsumen. Kemasan bisa dimasukkan ke dalam sebuah boks yang disediakan di Cetana. Pembeli tinggal datang ke Cetana yang saat ini menempati sebuah studio yoga Samatva di Jalan Panaitan Nomor 37, Kelurahan Kebon Pisang.
Nantinya, kemasan terkumpul akan didaur ulang oleh pihak ketiga yang bekerja sama dengan Cetana.
“Boleh beli banyak perawatan tubuh. Kemasannya jangan dibuang sembarangan, tapi kumpulin di recycle center,” ujar Annisa ditemui di toko Cetana, Kamis (30/1/2025).
Selain meminimalisir sampah kemasan, konsep ramah lingkungan di Cetana juga diterapkan dengan menghindari bahan-bahan kimia dalam produknya. Sampo dan sabun cair yang dijual tidak menggunakan sodium lauryl sulfate sebagai zat pembersih. Sebagai pengganti, coconut oil dan olive oil dipakai untuk zat pembersih pada sabun dan sampo.
Produk-produk lain, seperti deodoran dan pelembab tubuh tidak mengandung bahan kimia sehingga amam bagi lingkungan.
Selain itu, Cetana juga menjual barang-barang ramah lingkungan seperti menstrual cup sebagai pengganti pembalut. Ada juga loofah atau spons yang terbuat dari labu. Loofah bisa menggantikan spons yang terbuat dari plastik.
Produk-produk yang dijual di Cetana berasal dari produsen lokal. Dengan begitu, selain melindungi lingkungan, Cetana juga mendukung para pengusaha lokal.
Kesadaran
Menurut Annisa, banyak warga Bandung yang sebenarnya ingin menggunakan produk-produk ramah lingkungan demi menjaga alam. Hal itu diketahui Annisa dari hasil risetnya saat kuliah S2.
Oleh karena itu, dia mendirikan Cetana, yang dalam bahasa Sansekerta berarti kesadaran. Dalam hal ini, kesadaran merujuk pada sikap menyadari semua yang dikonsumsi manusia akan berdampak terhadap alam.
Annisa pun optimistis kesadaran masyarakat Bandung menggunakan produk ramah lingkungan akan semakin bertambah seiring meningkatnya jenjang pendidikan yang didapat.
Dia akan terus mengedukasi warga Bandung untuk meminimalisir sampah kemasan dengan berbelanja di toko yang menyediakan produk isi ulang.
Annisa berharap, pemerintah juga menegakkan aturan terkait lingkungan agar masyarakat menerapkan pola hidup ramah lingkungan.*
No Comment