Blog

Ingin Edukasi Lingkungan Kepada Anak? Coba Pakai Lagu

KOTA BANDUNG – Edukasi tentang lingkungan bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya lewat musik. Hal itu dilakukan oleh guru dan siswa-siswi di SDN 267 Griya Bumi Antapani yang membuat video lagu bertema mengurangi sampah.

“Plastik, gelas, botol sekali pakai, kita harus mengurangi itu.”

Begitu lah potongan lirik dalam lagu “Kurangi Sampah” yang dibawakan siswa-siswi SDN 267 Griya Bumi Antapani. Dalam video itu, para siswa menganjurkan masyarakat menggunakan tempat makan dan tempat minum sendiri untuk mengurangi sampah plastik, gelas dan botol. Para siswa pun mengajak masyarakat untuk membersihkan sampah.

Ide membuat video lagu “Kurangi Sampah” datang dari guru kelas V SDN 267 Griya Bumi Antapani Yuda Utama. Menurut dia, lagu menjadi sarana efektif untuk mentransfer ide kepada anak-anak.

“Pesan intinya sederhana, bawa tempat makan dan minum kepada anak-anak karena masih banyak anak-anak yang jajan pakai plastik,” kata Yuda di SDN 267 Griya Bumi Antapani, Senin (8/1/2024).

Dia berharap, lagu tersebut bisa berdampak pada perubahan kebiasaan anak-anak di SDN 267 Griya Bumi Antapani dan anak-anak di sekolah lain.

“Saya harap lagu kami bisa dipakai di seluruh sekolah di Kota Bandung,” ujar Yuda.

Lebih luas lagi, lagu “Kurangi Sampah” diharapkan bisa menggugah hati masyarakat Kota Bandung terkait permasalahan sampah. Guru-guru yang melihat video yang diunggah lewat Instagram SDN 267 Griya Bumi Antapani itu juga diharapkan tergerak untuk membuat video serupa.

Dikatakan Yuda, pembuatan video itu melibatkan lima siswa kelas IV dan V. Dua siswa bermain pianika dan 3 orang bernyanyi, sedangkan Yuda bermain gitar.

Sejak setengah tahun lalu, siswa dan guru di SDN 267 Griya Bumi Antapani mulai fokus menjaga lingkungan sekolah dari sampah. Kepala SDN 267 Griya Bumi Antapani Karmila Febriyantie menuturkan, setiap Selasa, siswa dan guru bergotong-royong membersihkan sekolah dari sampah.

Setiap kelas, kini juga telah dilengkapi tiga tempat sampah yang diperuntukkan bagi jenis sampah berbeda-beda. Selain itu, untuk mengelola sampah organik, pihak sekolah membuat loseda sebanyak 10 unit.

Adapun, untuk mengurangi sampah anorganik, siswa diminta membawa tempat makan dan minum sendiri dari rumah. Para pedagang di sekitar sekolah juga disarankan mengingatkan siswa untuk jajan menggunakan tempat makan dan minum sendiri.

Salah seorang siswa Safira menambahkan, setelah menonton video lagu “Kurangi Sampah”, dia menyadari pentingnya membersihkan lingkungan dari sampah. Dia memungut sampah di lingkungan rumahnya. Safira juga mengingatkan orang lain untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Anak-anak gampang menyerap informasi di sekitarnya apabila pesan disampaikan dengan cara menyenangkan. Dengan lagu, kita bisa mengikutsertakan anak-anak menjadi agen penjaga lingkungan.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.