Ingin Obati Masyarakat, Perempuan Ini Kembangkan Lahan Tanaman Herbal

Tubuh Oday mulai merasakan sakit sejak 1991. Dia sulit bergerak. Bahkan saat badannya dipegang, Oday merasa sakit.
Dia lalu berupa menyembuhkan diri dengan mengonsumsi obat kimia. Namun, dua tahun kemudian, tubuh Oday bereaksi negatif terhadap obat. Gejalanya, pembengkakan setelah minum obat.
Kondisi tersebut mendorongnya mencoba pengobatan menggunakan tanaman herbal. Ternyata, sakit yang dialami Oday sembuh.
Pengalaman itu menjadi motivasi bagi dia untuk menyebarkan pengetahuan tentang manfaat tanaman herbal kepada masyarakat.
“Khasiat tanaman obat yang ada di depan kita, yang dianggap sampah, ternyata bisa menyembuhkan,” kata Oday kepada tim Citarum Harum.
Oday lalu mulai menanam tanaman herbal di lahan yang berada di Jalan Raya Ciwidey, Kampung Andir, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Lahan itu diberi nama Koleksi Tanaman Obat (KTO) Sari Alam. Berbagai tanaman obat bisa dijumpai, seperti gingseng jawa dan lidah buaya.
Warga yang datang ke KTO Sari Alam diberi tanaman herbal untuk mengobati sakitnya. Pengalaman Oday menyembuhkan diri dengan tanaman herbal selama enam tahun menjadikannya tahu tentang khasiat tanaman obat tertentu. Misalnya, lidah buaya bisa untuk mengobati luka.
Tak hanya memberikan obat, perempuan peraih penghargaan sebagai Penggerak Pengembang Tanaman Obat dari Bupati Bandung pada 2008 itu juga mengedukasi masyarakat tentang manfaat tanaman obat.
“Saya harus menyampaikannya ke orang-orang supaya orang tahu (manfaat tanaman obat). Semangat itu sampai sekarang tidak pernah padam,” ujar Oday.
Langkah mengembangkan tanaman obat membuatnya berhasil meraih penghargaan Kalpataru pada 2018. Penghargaan tersebut diberikan oleh Presiden Indonesia ketujuh Joko Widodo.
Bagi Oday, Kalpataru menjadi amanah yang harus ditanggungjawabkan. Dia bertekad untuk terus menyebarkan pengetahuan tentang tanaman obat kepada generasi mendatang.*
No Comment