Jadi Solusi, Motah Sektor 5 Bakar Sampah
Baops Satgas Citarum Harum Sektor 5 Serma Subarno mengatakan, 24 ton sampah itu berasal wilayah Desa Bojongemas.
Pembakaran sampah akan dilakukan setiap hari dalam dua kali giliran kerja. Pada setiap kali giliran kerja, pembakaran sampah berjalan 8 jam.
Pada awal pembakaran, sampah kering seperti kayu dan daun dimasukkan ke dalam Motah selama 15 menit. Kayu dan daun akan menimbulkan bara ketika bersatu dengan batu bata dalam Motah.
Kemudian, setelah suhu dalam Motah mencapai 300 derajat celcius, sampah jenis lain dibakar.
Penyediaan motah di TPS 3R Desa Bojong Emas dilakukan oleh Kodam III/ Siliwangi dan akan dikelola oleh Satgas Citarum Harum Sektor 5. Dikatakan Subarno, Kodam III/ Siliwangi meminta Satgas untuk mencari TPS 3R yang tidak jauh dari sungai.
“Saat ini, sampah yang menumpuk di TPS 3R sudah puluhan ton. Tidak ada pembakaran dua bulan karena menunggu Motah. Dengan adanya Motah, sampah yang ada TPS 3R bisa dibakar,” kata Subarno melalui saluran telepon, Jumat (19/7/2024).
Masyarakat menyambut baik ketersediaan Motah. Setelah ada Motah, masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan.
Jenis sampah yang dibakar di Motah adalah sampah yang tidak bernilai jual, seperti pampers dan saset makanan.
Dikatakan Subarno, sampah akan habis terbakar di Motah dan hanya menyisakan debu. Satgas Citarum Harum Sektor 5 berencana memanfaatkan debu tersebut menjadi bata beton.*
No Comment