Jangan Dibuang, Ampas Kopi Dapat Diolah Jadi Bahan Bakar Briket
Masyarakat, yang tergabung dalam Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Parakanlima, membuat briket biomassa bekerja sama dengan Ketua Bank Sampah Panulisan dan Satgas Citarum Harum Sektor 14.
Ketua Bank Sampah Panulisan Nono Juarno menyampaikan, pembuatan briket biomassa dimulai empat bulan lalu dan memasuki tahap uji coba. Ide pemanfaatan ampas kopi berasal dari sebuah perusahaan Jepang yang tertarik memanfaatkan briket biomassa. Mereka akan memanfaatkan briket sebagai bahan bakar pelengkap batu bara.
Pihak perusahaan telah dua kali mengunjungi masyarakat Desa Parakanlima untuk melihat proses pembuatan briket. Masyarakat desa sebelumnya berpengalaman membuat briket dari sampah residu dan eceng gondok.
Dikatakan Nono, pembuatan briket tergolong cukup mudah. Ampas kopi didapat dari berbagai cafe. Nono telah mengumpulkan lima kuintal ampas kopi.
Kemudian, ampas kopi dicampurkan dengan perekat dan campuran lain untuk menambah kalori. Semakin besar kalori, semakin besar pula energi yang dihasilkan oleh briket.
Setelah itu, campuran itu dimasukkan ke dalam mesin pencetak yang memiliki panas 120 derajat celsius. Mesin diperoleh dari hibah Kodam III/ Siliwangi. Ketika keluar dari mesin, campuran langsung berbentuk padatan briket.
“Mesin bisa menghasilkan satu ton briket setiap hari selama delapan jam kerja,” kata Nono melalui saluran telepon, Senin (16/12/2024).
Saat ini, briket dari ampas kopi sedang diujicoba di laboratorium. Hasilnya, akan keluar pekan depan.
Menurut Nono, briket biomassa dari ampas kopi memiliki kalori yang tinggi. Lidah apinya diperkirakan memiliki tingkat panas 900 derajat celsius.
Apabila hasil laboratorium telah keluar, Nono akan mengajak kerja sama para pemilik kedai kopi di Purwakarta dan Bandung untuk menyediakan ampas kopi. Daripada dibuang dan menambah beban tempat pembuangan akhir, ampas kopi lebih baik dimanfaatkan.
“Kalau dibikin briket lebih menarik, kita berkontribusi pada energi hijau,” ujar Nono.*
No Comment