Kampung Pelangi 200 Jadi “Hidden Gem” Baru di Kota Bandung

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, pengecatan ulang Kampung Pelangi 200 bertujuan untuk menjadikan kampung tersebut sebagai tempat wisata berbasis kemasyarakatan. Masyarakat setempat didorong menyediakan penunjang pariwisata yang sekaligus menjadi sumber penghasilan, seperti jajanan makanan dan minuman.
Pengecatan ulang Kampung Pelangi 200 sejalan dengan program Pemerintah Kota Bandung yang akan meluncurkan program “Bandung Punya Cerita”.
“Maka hari ini cerita muncul dari berbagai warna dan gambar (di Kampung Pelangi 200),” ujar Farhan saat peresmian Kampung Pelangi 200 yang kini dinamai Lembur Katumbiri, Selasa (6/5/2025).
Lembur Katumbiri merupakan bahasa Sunda yang artinya Kampung Pelangi.
Untuk menjadikan Kampung Pelangi 200 kembali cerah, sebanyak 200 orang dilibatkan dalam proses pengecatan. Mereka terdiri dari seniman, masyarakat setempat dan Pemerintah Kota Bandung.
Seorang seniman John Martono mengatakan, pengecatan ulang Kampung Pelangi 200 memakan waktu selama 17 hari. John memberi kebebasan kepada rekan-rekannya untuk menorehkan gambar sesuai inspirasi masing-masing. Ada yang menggambar makanan hingga hewan di dinding rumah bagian luar kampung yang berada di samping Sungai Cikapundung tersebut.
Satu ciri khas khusus yang terlihat dari tampilan baru Kampung Pelangi 200, yakni setiap rumah dicat lebih dari satu warna.
“Tema khusus tidak ada, kita bicara pelangi, jadi dicat warna warni,” ucap John.
Kontur Kampung Pelangi 200 yang tidak rata karena berada di bukit menjadi tantangan dalam pengecatan. Meski demikian, semua orang yang terlibat dalam pengecatan bersemangat membuat kampung tersebut lebih berwarna.*
No Comment