Kampung Pelangi 200, Wisata Eksotis di Samping Sungai Cikapundung

Lokasi Kampung Pelangi 200 tak jauh dari Teras Cikapundung. Untuk menuju kampung yang sudah ada sejak 1990-an tersebut, pengunjung masuk dari Gang Bapak Ehom.
Sebuah jembatan di dalam gang menjadi pintu gerbang memasuki Kampung Pelangi 200. Di bawah jembatan, mengalir Sungai Cikapundung yang menambah daya tarik Kampung Pelangi 200.
Masuklah ke dalam kampung untuk melihat lebih dekat suasananya. Hampir semua dinding bagian luar rumah di Kampung Pelangi 200 dicat. Gambar dan warna dalam satu rumah bisa bermacam-macam. Kondisi itu yang membuat mata tak bisa lepas memandangi kampung yang menghadap ke Sungai Cikapundung tersebut.
Bahkan, ruas tangga di jalanan pun berwarna-warni sehingga membuat suasana kampung lebih cerah. Berada di perbukitan Manteos Dago, tangga-tangga disediakan bagi pengunjung yang mau menyusuri Kampung Pelangi 200 hingga bagian atas. Namun, jangan khawatir, udara sejuk yang menyelimuti kampung ampuh mengurangi rasa lelah saat menaiki tangga.
Kampung Pelangi 200 dihuni oleh sekitar 300 kepala rumah tangga. Kepadatan kampung tercermin dari rumah-rumah yang dibangun berdempetan.
Ruas jalan di kampung pun tergolong sempit. Meski demikian, kebersihan di lingkungan kampung cukup terjaga.
Dicat ulang
Pemerintah Kota Bandung sedang mengecat ulang Kampung Pelangi 200 agar suasana di tempat itu kembali cerah. Pengecatan sebelumnya dilakukan pada 2018.
Salah seorang warga Saningsih merasa senang Kampung Pelangi 200 dicat ulang sehingga warna di dinding rumah lebih terang. Dia berharap, pengecatan ulang saat ini dapat menarik lebih banyak pengunjung ke Kampung Pelangi 200.
Setelah dicat, Saningsih berharap, ada daya tarik tambahan yang bisa dihadirkan di Kampung Pelangi 200, seperti kuliner khas. Dengan begitu, bakal semakin banyak pengunjung yang datang ke Kampung Pelangi 200.
“Ingin ada tempat yang bagus, semoga di lapangan nanti bisa jualan. Ingin jualan makanan yang khas,” kata Saningsih.
Warga lain Ane menuturkan, apabila ada hiburan lain di Kampung Pelangi 200, maka akan semakin banyak pengunjung. Pengunjung, baik dari Bandung maupun luar Bandung, biasanya berdatangan pada akhir pekan. Mereka paling senang berfoto-foto dan berolahraga di Kampung Pelangi 200.
“Harapan kedepan makin banyak pengunjung yang datang,” ucap Ane.*
No Comment