Kang Raling” Berhasil Kurangi Sampah di Garut
Program Kang Raling dirancang berdasarkan prinsip desentralisasi pengelolaan sampah sesuai Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Koordinator Fasilitator Kang Raling Tini Martini Tapran mengatakan, setiap RW atau desa didampingi dalam memilah sampah, baik organik, anorganik, dan residu.
Adapun, pihak yang bertugas mengelola sampah adalah kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang sebelumnya dibentuk.
KSM mengolah sampah organik menjadi kompos atau eco-enzyme, sedangkan sampah anorganik dikumpulkan untuk didaur ulang melalui bank sampah, sedekah sampah atau kerajinan kreatif. Residu diberikan ke tempat pembuangan akhir untuk dikelola oleh pemerintah. Hal ini untuk menghindari pembuangan samoah residu ke sungai atau membakar sampah.
Dikatakan Tini, program Kang Raling dijalankan secara pentahelix antara pemerintah, masyarakat, sektor swasta, akademisi, dan media, untuk memastikan keberlanjutan program.
Saat ini, sampah di beberapa kawasan di Kabupaten Garut telah berkurang. Masyarakat pun semakin sadar mengelola sampah. Kondisi tersebut sesuai tujuan program Kang Raling yakni mengurangi sampah di TPA dan titik-titik sampah liar.
Selain itu, pengelolaan sampah melalui program Kang Raling telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena sampah memiliki nilai jual.
“Kedepan, program ini diharapkan menjadi solusi model pengelolaan sampah yang dapat direplikasi dan menjadikan Kabupaten Garut lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan,” ujar Tini melalui saluran telepon, Kamis (19/12/2024).
Sampah merupakan salah satu masalah krusial di Kabupaten Garut, seperti halnya di banyak kota lainnya di Indonesia. Volume sampah mencapai 1.200 ton/hari, sedangkan kemampuan layanan pengangkutan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Garut hanya sekitar 250 ton/hari. Masih ada 13 kecamatan yang belum sepenuhnya tersentuh pengelolaan sampah hingga tingkat RW.
Kabupaten Garut juga pernah mengalami darurat sampah pada 2019 akibat overload TPA Pasirbajing. Selain itu, TPA tersebut juga pernah mengalami kebakaran pada 2023.*
No Comment