Kegiatan Daur Ulang Tanamkan Karakter Cinta Lingkungan dan Kewirausahaan
Sebuah ruangan di belakang sekolah menjadi bukti pelaksanaan daur ulang barang bekas oleh siswa SMA Kartika XIX-1 Bandung. Ruangan itu menyimpan banyak miniatur rumah adat yang terbuat dari barang bekas. Berbagai bahan digunakan, mulai dari kardus hingga stik es krim.
Pembina ekstrakulikuler KKR Yana Firdaus mengatakan, kegiatan daur ulang dilakukan menggunakan barang-barang bekas di sekolah. Selain miniatur rumah adat, siswa juga pernah membuat kantong belanja dari kertas bekas.
Menurut Yana, pelatihan mendaur ulang barang bekas tak hanya melatih siswa mengurangi sampah, tetapi juga berwirausaha.
“Ingin jadi edukasi wirausaha untuk anak-anak. Kami bekali akademis dan nonakademis,” ucap Yana di SMA Kartika XIX-1 Bandung, Jumat (6/9/2024).
Seorang siswa, Fauzi Islami merasa senang ketika bisa memanfaatkan barang bekas menjadi sebuah karya. Dia pernah membuat topi dari kardus bekas. Selain itu, Fauzi juga pernah membuat eco bricks yang dimanfaatkan menjadi meja.
Melihat banyak sampah saset kemasan kopi, Fauzi kemudian mendaur ulangnya menjadi tas. Pembuatan barang-barang bekas itu dibimbing oleh pembina ekstrakulikuler KKR.
Fauzi biasa mendaur ulang pada waktu senggang saat istirahat sekolah atau Sabtu ketika mengikuti ekstrakulikuler KKR. Karya daur ulang siswa SMA Kartika XIX-1 Bandung sudah dipamerkan dalam beberapa pameran.
Siswa SMA Kartika XIX-1 Bandung selalu dipacu membuat inovasi baru dari barang bekas. Dengan begitu, kegiatan mendaur ulang tak hanya mampu mengurangi sampah di sekolah, tetapi juga mengasah kreativitas siswa.*
No Comment