Blog

Kelola Sampah Organik, Kampung Ini Jadi Kampung Eco Enzyme

KOTA BANDUNG – Kampung Jamaras di Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati dikenal sebagai kampung penghasil eco enzyme, yakni cairan fermentasi dari sampah organik. Saat ini, bekerja sama dengan sejumlah mahasiswa, masyarakat kampung tersebut sedang berupaya agar eco enzyme buatan mereka dapat dijual bebas.

Adalah para Ibu Kelompok Swadaya Masyarakat WATESA (Wanita Tenaga Samson) di RW 2 Kampung Jamaras yang berjibaku setiap hari untuk menghasilkan eco enzyme. Sampah organik buah dan sayur diangkut dua pekan sekali dari rumah warga untuk dijadikan eco enzym.

“Saya sampai berburu ke pasar untuk mencari kulit buah,” kata salah seorang warga RW 2 Siti Nurhayati di Kampung Jamaras, Senin (13/5/2024).

Sampah organik terkumpul lalu difermentasi dengan campuran bahan lain yang formulanya 1:3:10, yakni 1 kilogram molase, 3 kilogram bahan organik dan 10 liter air. Campuran tersebut didiamkan selama tiga bulan untuk menjadi eco enzyme yang berfungsi untuk penyubur tanaman dan pengusir hama.

Selanjutnya, produk eco enzyme dikembangkan menjadi sabun cuci piring dan cuci tangan. Caranya sederhana, dengan mencampurkan bahan bahan pembuatan sabun seperti glycerin dan lainnya.

Dikatakan Siti, produk eco enzyme maupun turunannya saat ini telah dijual kepada pengunjung di Kampung Jamaras. Meski berharap penjualan lebih luas, para Ibu tidak paham cara memasarkan produk mereka.

Peran mahasiswa

Beruntung, sejumlah mahasiswa rela membantu warga Kampung Jamaras untuk menjual eco enzyme dan turunannya. Seorang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bensar Aditya Nurfalah dan teman-temannya sedang berupaya mengurus izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) bagi sabun cuci piring buatan warga Jamaras. Selain itu, upaya untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) juga sedang ditempuh para mahasiswa UPI.

“Targetnya sebelum Juni, sabun cuci piring sudah bisa dijual,” kata Bensar.

Para mahasiswa UPI pun sudah mendapatkan pihak yang mau membeli produk sabun cuci piring. Tak hanya itu, mahasiswa juga akan membantu para Ibu Kampung Jamaras untuk mengelola keuangan dengan benar, seperti membuat pembukuan keuangan.

Bensar berharap, bantuannya itu membantu Ibu-ibu di Kampung Jamaras mendapat penghasilan sehingga bisa berdaya.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.