Blog

Kenalan dengan Para Siswa Sekolah Alam Karawang, Si Kecil Penjaga Lingkungan

KAB. KARAWANG – Siapa bilang agen penjaga lingkungan hanya orang dewasa? Anak-anak juga bisa menjadi agen penjaga lingkungan dengan cara mengurangi dan mengelola sampah. Yuk, lihat buktinya di Sekolah Alam Karawang.

Wajah-wajah bersemangat tampak dari siswa-siswa Sekolah Alam Karawang saat membuat minyak jelantah dari sabun. Meskipun banyak proses yang harus dilalui, anak-anak tetap semangat melalukan proyek kelas tersebut.

Tahap awal dimulai dari merendam minyak jelantah dengan arang. Tujuannya, agar aroma dalam minyak jelantah diserap oleh arang. Setelah itu, masuk ke proses penyaringan minyak jelantah untuk memisahkannya dari arang.

Langkah selanjutnya adalah mencampurkan minyak jelantah dengan soda api, lalu mencetak adonan tersebut. Nah, sabun pun jadi, tetapi perlu didiamkan selama satu bulan agar tidak memimbulkan gatal ketika dipakai.

Selain mendaur ulang minyak jelantah, siswa Sekolah Alam Karawang juga membuat pupuk organik cair dari campuran daun kering, air beras, dan pupuk kandang. Sambil membuat pupuk organik, anak-anak juga senang berkebun. Mereka memanen berbagai macam sayuran.

Salah seorang siswa Raja senang berkebun. Dia paling tertarik memanen tomat karena tekstur buah tersebut.

Menurut salah satu guru di Sekolah Alam Karawang, Oyo, para siswa dibiasakan berkebun agar terdorong untuk menjadi petani ketika besar nanti.

“Anak-anak penerus bangsa, karena karawang kota lumbung padi, siapa lagi yang menuruskan petani kita,” kata Oyo di Sekolah Alam Karawang, Jumat (22/12/2024).

Daur ulang kertas

Kertas menjadi salah satu sampah yang umumnya banyak ditemui di sekolah. Oleh karena itu, para siswa Sekolah Alam Karawang mendaur ulang kertas menjadi barang-barang bermanfaat, seperti pot bunga. Dengan begitu, kertas bekas tidak dibuang dan mencemari lingkungan.

Para siswa pun tak membiarkan kulit buah-buahan menjadi sampah. Mereka memanfaatkannya untuk dijadikan eco enzyme.

Satu lagi produk yang dibuat dari tangan para siswa Sekolah Alam Karawang yakni sabun lerak. Sabun dari tumbuhan lerak dibuat dengan cara menghancurkan buah tersebut dan dicampur dengan lemon agar wangi.

Dikatakan Oyo, didikan menjaga lingkungan tak hanya dilakukan dengan mendaur ulang sampah, tetapi juga mengurangi sampah.

“Kami tidak pakai kemasan sekali pakai. Kami deklarasikan diri bebas styrofoam di sekolah,” kata Oyo.

Didikan cinta lingkungan di sekolah diharapkan bisa diterapkan juga di lingkungan luar sekolah. Dengan begitu, anak-anak menjadi orang yang menjaga bumi dan bermanfaat bagi sekitar.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.