Kurangi Sampah di TPA, Bank Sampah Diharapkan Semakin Banyak
Direktur Bank Sampah Induk Kota Bandung UPT-DLH Elis Solihat mengatakan, jumlah bank sampah unit di Kota Bandung sempat terdata sebanyak 700 unit. Namun, ketika disisir, tidak semua bank sampah unit itu aktif. Jumlah bank sampah unit yang aktif hanya sekitar 350 unit.
Menurut Elis, para pengelola bank sampah menemukan tantangan besar dalam mengelola bank sampah. Hal itu mengakibatkan banyak bank sampah tidak aktif.
“Ternyata mengelola bank sampah secara mandiri butuh biaya besar, apalagi kalau levelnya bank sampah induk,” kata Elis sàt acara Dialog Bandung Pagi Ini bertema “Bank Sampah di Kota Bandung Perlu Diaktifkan Lagi,” yang disiarkan RRI Pro 1 Bandung, Rabu (29/5/2024).
Oleh karena itu, para pengelola bank sampah unit perlu pendampingan dalam mengelola bank sampah.
Ketua Tim Ahli Darurat Sampah Kota Bandung Mohamad Satori pernah mengadakan survey terhadap 350 bank sampah unit yang aktif. Masalah yang paling banyak dihadapi pengelola bank sampah yakni ketiadaan tempat operasional.
“Ada bank sampah yang dititipkan di rumah ketua RT,” ujar Satori.
Menurut dia, jumlah bank sampah di Kota Bandung berpotensi meningkat karena banyak penggiat lingkungan. Apabila jumlah bank sampah aktif bisa mencapai 700 atau lebih, maka bisa mengatasi masalah sampah di Kota Bandung, terutama sampah anorganik.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung Salman Faruq mengatakan, salah satu cara mengurangi sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah adalah dengan bank sampah. Saat ini, terdapat 380 RW yang menjadi Kawasan Bebas Sampah. Keberadaan Kawasan Bebas Sampah perlu beriringan dengan eksistensi bank sampah.*
No Comment