Laksanakan “Ompimpah”, Masalah Sampah di Cimahi Teratasi

“Ompimpah” merupakan singkatan dari Orang Cimahi Pilah sampah. Gerakan tersebut dijalankan dengan cara menurunkan empat kader ke setiap RW.
Kader bertugas mengedukasi masyarakat dari rumah ke rumah terkait pemilahan sampah. Kota Cimahi memiliki 312 RW sehingga terdapat 1.248 kader yang mengedukasi masyarakat.
Setelah menerapkan “ompimpah”, masyarakat Kota Cimahi terbiasa memilah sampah sehingga volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti berkurang.
Semula pada awal 2023, Kota Cimahi membuang 170 ton sampah per hari ke TPA Sarimukti. Pada akhir 2024, sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti berkurang menjadi 130 ton per hari.
“Hasilnya 40 persen rumah tangga sudah melakukan pilah sampah,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi Chanifah lystiarini dalam podcast Ngobrolin Citarum.
Menurut Chanifah, “ompimpah” bertujuan untuk membangun pemahaman masyarakat bahwa sampah menjadi tanggung jawab masing-masing.
Dalam menjalankan “ompimpah” tantangan terberat adalah perbedaan pemahaman masyarakat. Ada masyarakat yang sudah peduli untuk bertanggung jawab terhadap sampahnya. Namun, masih ada masyarakat yang belum peduli terhadap sampahnya.
Oleh karena itu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi terus melakukan pendekatan persuasif kepada warga untuk mau memilah sampah.*
No Comment