Blog

Lebih Ramah Lingkungan, Siswa SMPN 2 Bandung Manfaatkan Bahan Alam untuk Kriya Tekstil

KOTA BANDUNG – Guru dan siswa SMPN 2 Bandung memanfaatkan bahan alam (daun dan bunga) untuk dijadikan motif pada kriya tekstil. Penggunaan bahan alam tersebut lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan sintetis. Hasil kreativitas itu dijadikan suvernir bagi pengunjung atau tamu di SMPN 2 Bandung.

Suvenir dibikin dengan teknik ecoprint atau mentransfer warna pada kain dengan bahan alami. Guru Seni Rupa SMPN 2 Bandung Ani Nuraida mengatakan, beberapa barang yang telah dibuat guru dan siswa dengan teknik ecoprint yaitu tas dan taplak.

Proses awal ecoprint dimulai dengan mengumpulkan daun yang mengandung tanin atau zat pewarna, seperti daun jati, eucalyptus, jenitri dan kiara payung. Siapkan juga kain berserat alam, seperti linen dan rayon.

Kain kemudian direndam pakai tawas dan soda. Lalu, daun diletakkan di atas kain dan direkatkan dengan plastik. Setelah itu, kukus kain selama dua, maka bentuk daun akan tercetak di atas kain. Teknik ecoprint seperti steaming.

Ecoprint lainnya adalah dengan teknik pounding (palu). Proses awalnya sama seperti teknik steaming. Kain direndam tawas dan soda ash, lalu setelah kain kering, daun/bunga ditata di atas kain. Kemudian, daun/ bunga ditutup dengan plastik bening dan dipalu menggunakan palu kayu secara merata.

“Anak-anak jadi punya pengalaman estetis dan bisa memanfaatkan daun kering,” ucap Ani di SMPN 2 Bandung, Kamis (1/2/2024).

Salah seorang siswa Azahra merasa senang dengan praktik ecoprint yang pernah dilakukannya. Dimulai dari memungut daun di sekolah, Azahra bisa menghasilkan tas dengan sistem ecoprint. Tas yang dibuat pun bermanfaat dipakai sehari-hari.

“Seneng bisa bisa gambar-gambar. Bisa kurangin sampah juga,” ucap Azahra.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.