Blog

Makna Terdalam Dibalik Nama Tujuh Mata Air Situ Cisanti

KABUPATEN BANDUNG – Pemandangan indah bisa langsung tertangkap mata ketika mengunjungi Situ Cisanti yang merupakan hulu Sungai Citarum di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari. Udara di sekitar situ sejuk sehingga membuat tenteram hati setiap pengunjung.

Nah, ternyata Situ Cisanti juga menyimpan cerita mendalam dibalik nama mata airnya hingga bisa membuat pengunjung semakin mengagumi situ tersebut. Kang Atep, Kuncen Mata Air Cisanti menceritaka hal itu kepada tim Citarum Harum saat berkunjung ke Situ Cisanti.

Situ Cisanti memiliki tujuh mata air dari kaki Gunung Wayang, yakni Pangsiraman, Cikoleberes, Cikawadukan, Cikahuripan, Cisadana, Cihaniwung, dan Cisanti.

Dahulu, Situ Cisanti merupakan rawa. Dengan bantuan alat berat, dibuatlah situ dari tujuh mata air itu.

Dikatakan Atep, untuk mandi di tujuh mata air tersebut, ada syarat yang perlu dipenuhi pengunjung. Pengunjung harus dalam keadaan baik dan badan wangi. Mandi di tujuh mata air itu juga harus bersih hati.

“Harus harum badan dan harum nama, benar-benar bersih diri kita. Pengunjung yang datang ke sini membersihkan lahir batin,” ujar Atep, Sabtu (16/2/2024).

Pengunjung juga perlu mengikuti aturan saat mandiri di mata air Situ Cisanti. Salah satunya, mandi terpisah antara laki-laki dan perempuan. Mata air Cikahuripan untuk mandi perempuan dan Citarum untuk mandi laki-laki. Terdapat pohon tumbang sejak 1974 yang memisahkan tempat mandi laki-laki dan perempuan.

Makna mendalam

Nama ketujuh mata air di Situ Cisanti memiliki makna yang menyimpan pesan mendalam bagi kehidupan bagi manusia. Nama mata air Cikahuripan mengandung pesan bahwa mata air di Situ Cisanti harus dijaga untuk keberlangsungan kehidupan, baik manusia, tanaman dan hewan.

Sementara Cikoleberes mengandung pesan bahwa manusia harus memiliki niat yang lurus. “Harus beres niat kita, urusan kita harus beres. Tidak ada menjelekkan (satu sama lain),” ucap Atep.

Nama mata air Cihaniwung dan Cisadana juga menyimpan makna yang dalam. Nama dua mata air itu menyiratkan pesan kepada manusia agar tidak mengejar urusan duniawi saja. Hal itu karena manusia akan menghadapi dunia akhirat.

Sebagai manusia, kita juga harus memiliki hati yang tulus. Jangan menyimpan dendam. Pesan itu bisa dilihat dari makna nama mata air Cikawadukan.

“Dari enam tadi maka ketemu mata air Cisanti. Dari arti mata air kesatu hingga keenam, maka kita temukan (makna) kedamaian,” ujar Atep.

Keluarga Atep berkomitmen menjaga Situ Cisanti dari generasi ke generasi. Pengunjung di Situ Cisanti perlu diarahkan saat berkunjung ke situ tersebut.

“Secara alami harus dijaga semuanya karena pengunjung tidak tahu ada apa di sini,” kata Atep.

Situ Cisanti tak pernah sepi. Menurut Atep, pada hari besar, jumlah pengunjung selalu bertambah. Nah, bagi Anda yang berencana mengunjungi Situ Cisanti, selain menikmati keindahan alam, jangan lupa pula untuk menjaga kelestariannya.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.