Blog

Masyarakat Berharap Kehidupan Laik Setelah Pindah dari Bantaran Sungai

KOTA BANDUNG – Warga yang tinggal di bantaran Sungai Cikapundung Kolot menyadari kesalahan mereka telah membangun bangunan tak beirizin di bantaran sungai. Meski demikian, pihak Kelurahan berharap agar warga difasilitasi mendapat kehidupan baru yang laik setelah pindah dari bantaran sungai.

Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Maleer Andi Sopian mengatakan, pihak Kelurahan telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. Masyarakat menempati lahan yang seharusnya tidak terbangun bangunan dan membangun bangunan tanpa sertifikat hak milik.

Masih banyak bangunan tak berizin di bantaran Sungai Cikapundung Kolot di Kelurahan Maleer. Contohnya, di RW 4, 5, 6, dan 12.
Kepada pihak kelurahan, warga kerap menyampaikan aspirasi yang menginginkan disediakan tempat tinggal baru sebelum rumah mereka di bantaran sungai dibongkar.

Warga juga berharap mendapat mata pencaharian pengganti di tempat tinggal baru. Berpuluh tahun tinggal di bantaran sungai, sejumlah warga Maleer telah memiliki sumber penghasilan di lokasi tempat tinggalnya.

“Dia punya mata pencaharian di situ. Kalau pindah, mau dapat dari mana mata pencahariannya,” ujar Andi di Kelurahan Maleer, Senin (10/6/2024).

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah terkait pendidikan anak-anak setelah pindah dari bantaran sungai. Anak-anak perlu difasilitasi untuk mendapat sekolah di tempat yang baru.

Begitu juga terkait urusan adminitrasi kependudukan. Masyarakat berharap dibantu untuk mengurus administrasi saat tinggal di tempat yang baru.

Dikatakan Andi, masyarakat yang berada di bantaran Sungai Cikapundung Kolot telah tinggal di lokasi tersebut selama puluhan tahun. Diantara warga itu, ada yang telah sadar menjaga sungai, misalnya dengan cara memasang tangki septik agar kotoran dari kakus tidak langsung ke sungai. Namun, masih ada juga yang belum memasang tangki septik.

Sementara itu, menurut Andi, sebagian besar warga di bantatan Sungai Cikapundung Kolot tidak lagi membuang sampah ke sungai karena diangkut rutin oleh petugas kebersihan.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.