Blog

BANDUNG – Ada yang berbeda dari Gang Banteng, RT 5 RW 6, Kelurahan Cicadas. Gang tersebut kini bersih, asri, dan cerah berkat para warganya yang penuh kesadaran bergotong-royong membersihkan lingkungan. Termasuk para “hantu” di gang itu yang juga ikut membersihkan lingkungan.

Gotong-royong dilakukan seluruh warga selama 10 hari terakhir dalam rangka Bulan Bhakti Gotong-Royong Masyarakat Kota Bandung 2025. Agar suasana lebih menghibur, beberapa warga menggunakan kostum “hantu” saat membersihkan lingkungan.

Gotong-royong selama 10 hari berhasil mengubah wajah Gang Banteng menjadi sangat indah. Kini, gang tersebut rimbun oleh tanaman-tanaman yang digantung di pagar rumah. Bertanam di pagar dilakukan untuk menyiasati keterbatasan lahan.

Pot tanaman memanfaatkan botol plastik bekas maupun galon bekas. Dengan cara itu, warga berupaya mencegah timbulnya sampah.

“Barang bekas dikumpulkan daripada dibuang nanti banyak sampah,” kata seorang warga Rita, Rabu (2/7/2025).

Selain asri, kondisi di Gang Banteng juga bersih tanpa sampah yang berceceran. Tak ada bau busuk yang tercium dari sampah.

Menurut Rita, masyarakat kompak membersihkan lingkungan untuk menciptakan kebersihan dan kesehatan. Dia berkomitmen terus menjaga kondisi bersih dan asri di Gang Banteng hingga selamanya.

Setiap pagi, Rita akan rutin menyapu sampah di jalanan hingga menyiram tanaman di sepanjang gang.

“Tidak khusus di depan rumah saya saja, tetapi rumah mana saja, kerja sama karena lingkungan ini juga milik bersama,” ujar Rita.

Gang berwarna

Ketua Karang Taruna setempat Aditya Rachman mengatakan, pembersihan dan penataan lingkungan dilakukan masyarakat secara swadaya. Termasuk membeli cat untuk menggambar tembok gang.

Gambar pada tembok menandakan lokasi tertentu. Contohnya, gambar daun-daun hijau di tembok menandakan area tersebut merupakan pojok rokok. Dikatakan Aditya, masyarakat sepakat untuk tidak merokok sembarangan, termasuk di dalam rumah, sehingga disediakan tempat khusus merokok.

Gambar Persib di tembok bagian lain menandakan tempat itu menjadi area nonton bersama sepak bola.

Sementara, di ujung gang, jalanan dicat gambar ular yang menandakan tempat itu merupakan lokasi bermain anak-anak. Dengan gambar-gambar di tembok, suasana di Gang Banteng menjadi lebih cerah.

Lurah Cicadas Tjakra Irawan mengapresiasi semangat masyarakat Gang Banteng menjaga lingkungan. Menurut dia, kebersihan lingkungan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Masyarakat pun perlu aktif untuk menjaga lingkungan. Dia berharap, Gang Banteng kedepan menjadi destinasi wisata warga Bandung.*