Masyarakat di Wilayah Ini Wajib Pilah Sampah Agar Dapat Terima Bantuan Beras
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Cijawura Enny Purnama Sari mengatakan, setiap 10 kilogram beras yang diterima setiap bulan, warga wajib menyerahkan dua botol plastik ke Bank Sampah Jempol (jemput, pilah, olah) yang dikelola pihak kelurahan. Terdapat sekitar 1.100 penerima program PKH di Kelurahan Cijawura.
Cara lain, masyarakat yang hendak membuat kartu tanda penduduk dan kartu keluarga diwajibkan memberikan minimal 1 botol plastik ke pihak kelurahan. Aturan itu akan dicoba diterapkan pada Desember 2024.
Masyarakat diberi kemudahan untuk menabung sampah di Bank Sampah Jempol. Petugas gorong-gorong dan kebersihan (gober) akan mengangkut sampah anorganik dari masyarakat di beberapa titik kumpul, seperti posyandu dan RW.
Masyarakat tinggal melapor ke petugas gober apabila sampah anorganik sudah terkumpul. Kemudian, sampah anorganik dibawa ke Bank Sampah Jempol yang berada di Kantor Kelurahan Cijawura.
“Bukan masyarakat yang menyetorkan sampah ke kantor kelurahan, tetapi kami yang menjemput sampah di titik kumpul,” kata Enny di Kantor Kelurahan Cijawura, Rabu (16/10/2024).
Selain di RW dan posyandu, penjemputan sampah juga dilakukan di sekolah-sekolah. Sudah ada empat sekolah yang bekerja sama dengan Bank Sampah Jempol.
Menurut Enny, kemudahan yang diberikan kepada masyarakat bertujuan agar masyarakat terbiasa mengelola sampah.
Bahkan, semua petugas di Kantor Kelurahan Cijawura diwajibkan menyetor sampah anorganik ke Bank Sampah Jempol setiap Kamis. Jenis sampah yang diterima, diantaranya botol plastik, galon, besi, seng, kardus dan ember.
“Kami juga menabung sampah sehingga kami punya andil. Bukan warga saja yang disuruh mengelola sampah,” ucap Enny.
Nasabah Bank Sampah Jempol bisa mencairkan tabungannya dan mendapat berbagai bentuk keuntungan, seperti uang, alat ibadah dan perlengkapan rumah tangga.
Salah satu warga yang telah menjadi nasabah Bank Sampah Jempol adalah Yati. Sebagai anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Yati mulai menabung sampah sejak Bank Sampah Jempol didirikan pada 2018.
“Setiap pertemuan PKK, kami rutin setor sampah ke Bank Sampah Jempol,” kata Yati.
Semua anggota PKK, baik tingkat kelurahan sebanyak 12 orang dan RW sebanyak 13 orang, menjadi nasabah Bank Sampah Jempol. Mereka juga menjadi agen sosialisasi pemilahan sampah kepada masyarakat.*
No Comment