Blog

Masyarakat Kampung Jamaras Konsisten Pilah dan Kelola Sampah

KOTA BANDUNG – Sejak empat tahun terakhir, masyarakat RW 2 Kampung Jamaras, Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati, konsisten memilah dan mengelola sampah. Berbagai metode pengelolaan sampah organik diterapkan, seperti loseda, bata terawang, ember tanam hingga “kang empos” (karung, ember, kompos).

Dari proses pengelolaan sampah organik, dihasilkan kompos yang dimanfaatkan masyarakat untuk tanaman di kebun. Siang itu, Senin (13/5/2024), beberapa warga menaruh kompos di sejumlah wadah plastik untuk dijadikan media tanam.

Kompos tersebut menyuburkan berbagai tanaman, seperti kangkung, seledri, sawi di kebun. Salah seorang warga Siti Nurhayati mengatakan, kompos dibuat dari campuran sampah organik, kotoran hewan dan unsur coklat (sekam, serbuk gergaji, kardus, dan lainnya).

Sayuran tumbuh subur berkat kompos buatan masyarakat sendiri. “Sebulan sekali bisa panen sayur. Hasilnya kadang dijual ke warga, terus uangnya kami pakai untuk siklus kegiatan di sini,” kata Siti di Kampung Jamaras.

Sebanyak 90% warga RW 2 Kampung Jamaras telah memilah sampah. Warga secara sadar melakukan hal itu karena mengetahui dampak dari sampah yang tidak dikelola dari rumah. Mereka melihat sendiri dampak itu saat tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Sarimukti kebakaran.

Untuk memudahkan warga memilah sampah, sekelompok Ibu yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat WATESA (Wanita Tenaga Samson) mengambil sampah organik dari rumah warga. Adapun, sampah anorganik diberikan warga kepada WATESA untuk di jual ke pengepul.

Selain diangkut oleh para Ibu, diletakkan pula beberapa ember di depan rumah warga sebagai tempat pembuangan sampah organik. Salah satu titik ember yakni di depan rumah Ketua RT 7.

Menurut Ketua RT 7 Lina Marlina, awalnya masyarakat tidak mau menyimpan ember tempat pembuangan sampah di rumah masing-masing. Oleh karena itu, Lina berinisiatif untuk menaruh ember di depan rumahnya.

“Silakan saja disimpan di depan rumah saya. Jadi warga tiap pagi dan sore setor sampah organik ke ember,” ujar Lina.

Dari ember itu, sampah kemudian diangkut ke berbagai tempat pengelolaan sampah organik.

Menurut Lina, pada awalnya susah untuk membiasakan warga memilah sampah. Namun, semakin hari, warga telah terbiasa memilah sampah. Masyarakat yang sadar memilah sampah telah menciptakan Kampung Jamaras yang bersih dan rapi.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.