Masyarakat Sukamiskin Jaga Sungai Sepenuh Hati
Pemandangan asri tampak di sempadan Sungai Cironggeng yang melintasi RW 9 Kelurahan Sukamiskin. Berbagai tanaman hijau dan bunga berwarna-warni tumbuh subur di sempadan tersebut. Ada kencur, ceri,
mangga, alpukat, durian, lengkeng, dan sawo.
Ketua RW 9 Dandan Sunarja menuturkan, masyarakat juga menanam tanaman keras di sempadan sungai guna mencegah longsor. Kejadian longsor yang terjadi beberapa tahun lalu mendorong masyarakat menanam pohon keras di sempadan sungai.
Tak hanya ditanami tanaman, di sempadan sungai juga disediakan mainan anak-anak seperti ayunan dan jungkat-jungkit. Dengan begitu, sempadan Sungai Cironggeng tak hanya berfungsi menyerap air hujan, tetapi juga hiburan bagi masyarakat.
Menurut Dandan, pemanfaatan bantaran sungai menjadi ruang terbuka hijau dilakukan atas inisiatif masyarakat. Masyarakat bersama-sama mengumpulkan uang untuk menanam taman di bantaran sungai. Masyarakat juga menyiagakan satu petugas untuk merawat semoadan sungai sepanjang 1,2 kilometer itu.
“Warga menyayangi sungai. Mereka juga tidak buang lagi sampah ke sungai,” kata Dandan di Kelurahan Sukamiskin, Selasa (19/3/2024).
Kondisi sempadan Sungai Cironggeng saat ini berbeda dengan enam tahun lalu. Dahulu, sempadan sungai menjadi tempat pembuangan barang-barang tak berguna. Dampaknya, hujan tak bisa terserap tanah sehingga pernah terjadi banjir.
Upaya masyarakat menjaga Sungai Cironggeng tak sampai di situ. Mereka juga mengeruk sedimentasi agar tampungan air sungai bertambah.
Seorang warga, Mutia menambahkan, saat ini Sungai Cironggeng lebih bersih berkat masyarakat yang tidak lagi membuang sampah ke sungai. Menurut dia, kebiasaan baik masyarakat itu muncul berkat edukasi yang terus-menerus kepada masyarakat.
“Dulu saat air hujan deras, sungai hampir meluap. Sekarang sudah tidak meluap,” ujar Mutia.
Masyarakat Kelurahan Sukamiskin sudah merasakan manfaat menjaga keberadaan sungai. Mereka membuktikan bahwa jika kita merawat alam, maka alam pun menjaga kita.*
No Comment