Mau Makan Sehat Sambil Jaga Lingkungan? Coba ke Greens and Beans
Marketing Manager Greens and Beans Yunike Dwi Astuti mengatakan, kebiasaan mengelola sampah dimulai sejak restoran berdiri pada 2017. Saat itu, pemilik restoran, Anna Setiady berniat untuk mengurangi pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) sehingga dia mengelola sampah di restoran.
Pengelolaan sampah dimulai dari memilah sampah. Di beberapa sudut restoran, terutama di dapur, tersedia dua tempat sampah. Satu tempat sampah untuk menampung sampah organik dan satu tempat sampah lain untuk sampah anorganik.
Sampah organik kemudian dibuang ke lubang biopori di halaman restoran. Pupuk hasil penguraian sampah organik dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman di halaman.
Apabila lubang biopori tidak lagi muat menampung sampah organik, maka sebagian sampah organik akan diserahkan kepada pihak luar untuk dikelola. Kemudian, sampah organik itu dijadikan pakan maggot.
Pihak luar pula dipercaya untuk mengelola sampah anorganik dari Green and Beans.
Dikatakan Yunike, pada awalnya, para karyawan tidak terbiasa memilah sampah. Namun, semakin lama, semua karyawan memahami tujuan memilah sampah.
“Pada saat ada kebakaran TPA, milah sampah buat kami sudah biasa,” ujar Yunike di Greens and Beans, Selasa (6/8/2024).
Salah satu karyawan Greens and Beans Indika mengatakan, pada awalnya, aturan memilah sampah di restoran dianggap tidak praktis. Namun, kini dia sudah terbiasa memilah sampah.
Sampah makanan, seperti sayuran, dibuang ke satu tempat sampah. Sementara, sampah kering, seperti tisu, dibuang ke tempat sampah lain.
Serba organik
Selain mengelola sampah, cara lain yang dilakukan pengelola Greens and Beans dalam menjaga lingkungan yakni dengan menggunakan bahan makanan organik. Mereka membeli bahan makanan organik dari petani lokal.
Jadi, di Greens and Beans, pengunjung memiliki banyak pilihan menu makanan dan minuman organik, seperti beras organik, sayur organik hingga gula organik. Pengelola restoran menghindari menggunakan bahan makanan yang memakai pupuk kimia demi alasan kesehatan dan lingkungan.
Penggunaan plastik juga dikurangi di Greens and Beans. Pengunjung bisa mengonsumsi air isi ulang yang disediakan pihak restoran sehingga tak perlu membeli minuman dalam kemasan.
Gelas dan sedotan yang digunakan di restoran pun adalah jenis plastik yang gampang terurai atau eco plastic.
“Kami juga mempersilakan pengunjung membawa tempat makan dan minum sendiri apabila ingin bawa pulang makanan dan minuman, untuk mengurangi plastik,” kata Yunike.
Berhasil mengelola sampah secara mandiri, pengelola Greens and Beans juga ingin ilmunya diketahui masyarakat luas. Oleh karena itu, mereka kerap mengadakan pelatihan pengelolaan sampah. Dengan begitu, saat berkunjung ke Greens and Beans, pengunjung tak hanya kenyang dengan makanan dan minuman sehat, tetapi juga ilmu yang bermanfaat.*
No Comment