Menengok Atap Rumah Masyarakat Cibuntu Bandung yang Hijau Layaknya Taman

Eri Suyandi menanam tomat, terong, bayam, brokoli dan berbagai sayuran lain di lantai dua rumahnya. Tanaman tersebut ditata rapi sehingga atap rumah Eri seluas 70 meter persegi layaknya taman yang asri.
Media tanam menggunakan tanah dan dibungkus polibag dan pot. Menurut dia, tak ada kesulitan berarti dalam bercocok tanam di atap rumah.
Eri menyiram tanamannya dua kali sehari. Apabila hujan turun, tanaman yang masih berupa bibit ditutupi plastik agar tak rusak.
Saat tanaman siap dipanen, dia mengabari para tetangga agar datang ke atap rumahnya. Terangga pun ikut menikmati panen sayuran dari atap rumah Eri.
“Manfaatnya swasembada pangan. Buat warga kalau panen,” kata Eri di RW 8 Kelurahan Cibuntu, Jumat (1/11/2024).
Menurut dia, menanam di atas rumah juga memiliki kelebihan lain, yakni tanaman tidak dicabut oleh orang lain tanpa izin.
Selain Eri, warga lain Sutarno juga menanam di atap rumah yang berada di lantai tiga. Saat ini, di atap rumahnya terdapat waluh dan bayam. Sutarno juga pernah menanam tanaman lain, seperti singkong dan ubi jalar.
Menurut dia, tanaman yang ditanam di atas rumah perlu dipilih. Jangan menanam tanaman yang bisa tumbuh sangat besar, seperti pepaya karena dikhawatirkan roboh dan menimpa jalanan.
Sutarno pun kerap membagikan hasil panen sayurannya kepada para tetangga.
“Di sini hasil panen tidak ada yang dikomesilkan, semua dibagi-bagi,” ucap Sutarno.
Kebiasaan berbagi itu mampu membangun kebersamaan antar warga RW 8 Cibuntu. Selain itu, menanam di atas rumah juga dapat mencegah banjir di RW 8 Cibuntu karena adanya serapan air hujan.*
No Comment