Blog

Meninjau Muara Sungai Citarum yang Viral: Upaya Penanganan Sampah Dan Solusi Pencemaran


Kabupaten Bandung – Dalam upaya penanganan sampah dan pencemaran lingkungan, Disperkim Jabar, Sekretariat Satgas Citarum, DLH Kabupaten Bandung, dan BBWS Citarum bekerja sama dengan pihak terkait, termasuk Sektor 6, Sektor 21, dan Sektor 7, melakukan kunjungan ke Muara Sungai Citarum yang sebelumnya menjadi Viral di Media Sosial.

Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau kondisi Muara Sungai Citepus yang bermuara ke Sungai Citarum yang terletak di Desa Cangkuang, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Sungai Citepus, yang mengalami masalah pencemaran akibat sampah, menjadi perhatian utama dalam kegiatan ini.

Mayjen TNI (Purn) Dedi Kusnadi Thamim, Ketua Harian Satgas PPK DAS Citarum, menyampaikan bahwa sampah yang sebelumnya menjadi viral hanya bersifat temporer. Tidak selamanya kondisi seperti itu karena pihak terkait, terutama di Sektor 7 dan sektor 21 citarum harum, telah melakukan upaya penanganan sampah secara bersama-sama dengan aparat terkait lainnya.

Salah satu fokus kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengubah perilaku mereka dalam pengelolaan sampah. Hal ini belum dilaksanakan secara maksimal, dan pemerintah daerah bersama Satgas Citarum berkomitmen untuk mengintensifkan edukasi masyarakat guna mencapai tujuan tersebut.

Kondisi Muara Sungai Citarum yang mengalami penumpukan sampah saat hujan menjadi sorotan dalam kunjungan ini. Setelah hujan reda, sampah tersebut secara alami hilang. Namun, pihak terkait akan melakukan tindak lanjut mengenai perlakuan sampah pada masa kedepannya. Upaya ini melibatkan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung, Satgas Citarum Sektor 6, Sektor 7 dan Sektor 21, yang merupakan titik pertemuan sampah dari Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.

Selanjutnya, dilakukan kunjungan ke Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) yang dilengkapi dengan Mesin Olah Runtah (MOTAH). MOTAH terbukti efektif dalam pengendalian sampah, terutama sampah basah dari rumah tangga yang ada di bantaran Sungai. Rencananya, upaya penanganan sampah menggunakan MOTAH akan diperluas ke berbagai lokasi, tidak hanya di daerah Cangkuang. Namun, hal ini masih memerlukan uji coba lebih lanjut untuk memastikan efektivitasnya.

Dalam pengujian yang dilakukan oleh tim, MOTAH mampu menangani sampah dengan baik, menghasilkan suhu pembakaran di atas 900 derajat bahkan mencapai 1150 derajat, melebihi suhu pembakaran yang diharapkan sebesar 800 derajat. Ini menandai terobosan baru dalam penanganan sampah yang habis di tempat, menjanjikan solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Pengujian MOTAH ini juga memberikan dampak positif terhadap pengurangan penggunaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang terletak di Sarimukti. Sebelumnya, TPA tersebut mengalami kendala penumpukan sampah setelah perayaan Lebaran. Namun, dengan penggunaan MOTAH di TPS, kami berharap dapat mengatasi masalah tersebut.

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.