Meski Kerap Dianggap Aneh, Komunitas Pandawara Teguh Bersihkan Lingkungan

Gilang, salah seorang anggota Pandawara, pernah mengalami banjir yang besar di lingkungan rumahnya. Banjir yang masuk hingga ke dalam rumah sempat membuat barang-barang milik Gilang rusak, seperti sofa.
Gilang pun kewalahan membersihkan rumahnya yang kebanjiran. Dibantu empat rekan yang sedang “nongkrong” di rumahnya, Gilang membereskan satu per satu perabotan.
Meski kewalahan oleh banjir, peristiwa itu lah yang mendorong Gilang dan empat rekan membentuk komunitas Pandawara. Pandawa diambil dari cerita wayang yang beranggotakan lima orang. Sementara, wara artinya pembawa berita baik.
Pandawara ingin memberikan dampak baik bagi lingkungan dan masyarakat. Keinginan mereka diwujudkan dengan terjun langsung ke berbagai tempat untuk membersihkan tempat itu dari sampah.
Bekal mereka sederhana saja. Selain niat yang kuat, mereka melengkapi diri dengan sarung tangan, jas hujan, cakar besi, katong sampah, dan gunting.
Dianggap aneh
Aksi Pandawara membersihkan berbagai tempat dari sampah mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Mereka pernah dianggap aneh oleh orang yang melihat mereka membersihkan tempat dari sampah.
“Warga kadang aneh liat kita karena bukan petugas, tidak pakai seragam, tetapi bersih-bersih badan air,” ujar Gilang dalam podcast Ngobrolin Citarum.
Ada juga warga yang aneh melihat pemuda-pemuda berpendidikan tinggi itu mau berjibaku dengan sampah.
“Orang yang bersekolah justru lebih peka terhadap lingkungan,” ucap Gilang.
Meski demikian, anggapan itu tak menyurutkan niat Pandawara membersihkan lingkungan. Mereka malah menikmati momen-momen menarik selama membersihkan tempat dari sampah. Salah satunya saat membersihkan sebuah parit di Kabupaten Bandung.
Sampah yang terkumpul dari pembersihan itu mencapai 68 kantong. Setiap kantong berisi 5 hingga 6 kilogram sampah.
Mereka juga pernah menemukan berbagai jenis sampah, seperti sofa selebar 1,5 meter di sungai yang lebarnya sama dengan lebar sofa. Keberadaan sofa tersebut menyumbat aliran sungai sehingga aliran tak lancar.
Pengalaman itu membuat mereka tergugah untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran selamanya bagi kebersihan lingkungan di Indonesia.*
No Comment