Oxbow Tercemar, Ikan Endemik Sungai Citarum Mati
Komandan Satgas Citarum Harum Sektor 6 Kolonel Inf Yanto Kusno Hendarto mengatakan, pencemaran air di Oxbow Leuwi Nini telah berlangsung selama sepekan. Akibat dari pencemaran itu, banyak ikan di dalam oxbow mati.
Satgas Citarum Harum Sektor 6 telah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung untuk mengecek penyebab pencemaran itu.
Contoh air di Oxbow Leuwi Nini telah diambil.
Limbah cair dari sejumlah pabrik dan rumah potong hewan di sekitar oxbow juga telah diambil. Dengan begitu, dapat diketahui apakah penyebab pencemaran berasal dari limbah pabrik atau rumah potong hewan.
Sejumlah pabrik yang berdiri sekitar oxbow bergerak dalam bidang pembuatan plastik, tekstil dan cokelat. Pencemaran limbah hanya terjadi di bagian oxbow yang di sampingnya berjejer pabrik dan rumah potong hewan.
Sementara, oxbow di titik lain yang tidak ada pabrik dan rumah potong hewan dalam kondisi tidak tercemar. Air tidak bau dan berwarna hitam.
Dikatakan Yanto, hasil identifikasi dari Dinas Lingkungan Hidup akan menjadi dasar pengambilan kebijakan selanjutnya terkait pencemaran Oxbow Leuwi Nini.
“Data dari Dinas Lingkungan Hidup itu dibawa ke pabrik. Dia tanggung jawab bersihkan itu (limbah), bisa dengan cara disedot limbahnya,” kata Yanto di Oxbow Leuwi Nini, Rabu (12/6/2024).
Seorang warga Irawan menuturkan, ikan mati akibat pencemaran Oxbow Leuwi Nini diantaranya gabus, nila dan paray. Paray merupakan endemik Sungai Citarum.
Keberadaan ikan paray menandakan baiknya kualitas Sungai Citarum. Dengan banyaknya ikan paray yang mati, menandakan Oxbow Leuwi Nini tercemar.
“Sebelumnya bening biasa, air di oxbow bisa dipakai mandi, cuci piring. Biasanya juga bisa mancing,” ujar Irawan.
Pencemaran Oxbow Leuwi Nini sudah dua kali terjadi. Sebelumnya, pencemaran oxbow tersebut terjadi pada tahun lalu.*
No Comment