Blog

Pakai Kecerdasan Buatan, Timbulan Sampah di Rumah Sepanjang Sungai Citarum Bisa Diketahui

KOTA BANDUNG – Timbulan sampah di rumah-rumah sepanjang Sungai Citarum bakal dapat terdeteksi oleh sistem yang dibuat oleh tim Institut Teknologi Bandung (ITB). Informasi tersebut bisa dijadikan pijakan dalam mengambil keputusan yang tepat untuk merestorasi Sungai Citarum.

ITB telah membuat sistem berbasis kecerdasan buatan dalam mengidentifikasi timbulan sampah di rumah. Sebagai permulaan, sistem itu diujicobakan di 250 rumah di Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

Dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB Anjar Dimara Sakti mengatakan, setelah dari Rancamanyar, sistem akan diaplikasikan di desa-desa lain sepanjang Sungai Citarum. Rencana tersebut mulai dilaksanakan pada Februari 2025 hingga Juli 2025. Dengan demikian, bakal semakin banyak rumah yang diketahui timbulan sampahnya.

Data timbulan sampah tersebut bisa menjadi acuan dalam melakukan berbagai hal, seperti penentuan pembangunan tempat pengolahan sampah (TPS) reduce, reuse, recycle (3R).

“Target kami bisa tahu titik timbunan sampah. TPS terbatas, di situlah lokasi prioritas bank sampah,” kata Anjar dalam diskusi penyusunan rencana tindaklanjut platform geospasial identifikasi timbunan sampah plastik di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat, Kamis (1/8/2024).

ITB juga akan mengembangkan pengaplikasian sistem berbasis satelit yang dapat memantau pergerakan sampah di Sungai Citarum. Satelit itu akan memantau di atas Sungai Citarum setiap lima hari sehingga dapat diketahui tren volume sampah di sungai.

Dikatakan Anjar, data hasil pemantauan kemudian dikirim ke sistem yang dimiliki Sekretariat Satgas Citarum Harum agar ditindaklanjuti.

“Nanti kami kasih tahu dimana sampah yang banyak supaya bisa langsung diambil sebelum dikomplain masyarakat,” ujar Anjar.

Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung menyarankan agar pengembangkan sistem yang dibuat oleh ITB melibatkan fakultas lain selain Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan ITB bisa lebih komprehensif.

Masyarakat Desa Rancamanyar mengapresiasi pengabdian masyarakat yang dilaksanakan ITB. Penelitian itu menghasilkan pengetahuan bagi masyarakat terkait volume sampah. Setiap rumah tangga di Desa Ranxacamanyar menghasilkan sampah rata-rata sebanyak 2 kilogram per hari.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.