Pakai Kode Batang, Edukasi Pengelolaan Sampah Jadi Lebih Mudah
Seorang anggota program Kang Pisman (kurangi, pisahkan, manfaatkan sampah) Kelurahan Neglasari, Wida mengatakan, presentase rumah di Neglasari yang telah memilah sampah mencapai 60 persen dari 1.818 rumah.
Berkat adanya kode batang, tim Kang Pisman bisa mengetahui rumah yang sudah dan belum memilah sampah. Kode batang memberikan informasi tersebut saat didekatkan dengan telepon pintar.
Saat ini, sebagai langkah awal, pemasangan kode batang diterapkan di Perumahan Cikutra Baru.
Ketika mengetahui ada warga yang belum memilah sampah, tim Kang Pisman memberikan edukasi dengan mendatangi rumah terkait.
“Pakai barcode memudahkan kami edukasi,” kata Wida di Perumahan Cikutra Baru, Senin (7/10/2024).
Proses mengedukasi masyarakat untuk sadar memilah sampah tergolong menantang. Ada saja warga yang merasa terganggu oleh kedatangan petugas Kang Pisman ke rumahnya.
Meski demikian, petugas Kang Pisman terus bersemangat mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah. Edukasi dilaksanakan setiap hari secara bergantian setiap RW.
Selain mendatangi rumah warga, edukasi juga diberikan pada momen tertentu, seperti rapat RT dan RW.
Salah satu warga yang sudah sadar memilah sampah yakni Maria Diah Tri. Maria menyatakan, sudah lama memilah sampah. Dia bahkan, memiliki 13 lubang biopori di halaman rumahnya untuk mengompos sampah organik. Maria juga menerapkan metode lodong sesa dapur atau loseda untuk mengolah sampah organik.
Tak lupa, sampah anorganik juga diolah oleh Maria. Dia rajin membuat pot bunga dari barang bekas, seperti botol plastik.
Lingkungan yang bersih menjadi hasil yang dipetik Maria dan masyarakat Perumahan Cikutra Baru ketika terbiasa memilah sampah. Diharapkan, kebiasaan itu menular ke warga lain hingga semua warga Neglasari sadar memilah sampah.*
No Comment