Blog

Pemda Kota Bandung Ubah Lahan Kosong Jadi Agrowisata dan Kolam Retensi

Kota Bandung – Pemerintah Daerah Kota Bandung mengubah lahan kosong yang tidak terawat di Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Ujung Berung menjadi agrowisata menarik yang dilengkapi dengan perkebunan dan kolam retensi. Proyek ini bertujuan untuk penghijauan, konservasi air, dan ruang publik yang bermanfaat bagi masyarakat.

Dzuzu Dzunaedi selaku operator lapangan dalam wawancaranya pada Kamis (06/02/2025) menyampaikan bahwa, proyek ini dilakukan karena adanya peraturan daerah (Perda) baru dari PJ setempat yang menindaklanjuti pengadaan lahan hijau dan sumur resapan di Daerah Kota Bandung.

Lahan yang dulunya dipenuhi ilalang dan semak belukar kini ditanami berbagai jenis pohon buah, seperti lengkeng, mangga, dan rambutan. Setiap pohon yang ditanam merupakan simbol dari perwakilan beberapa sektor pemerintahan seperti PJ Gubernur Jawa Barat, Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dan beberapa sektor pemerintahan lainnya, ada juga perwakilan RT dan RW setempat, hingga berbagai komunitas yang ada di Kota Bandung.

Selain penanaman kurang lebih 1000 pohon, proyek ini juga membangun kolam retensi sebagai sumur resapan. Kolam ini berfungsi untuk menampung air hujan dan meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah, sehingga dapat mengurangi risiko banjir.

“Jadi di wilayah kita kan sumber resapannya kurang, kolam retensi dalamnya paling dalam 2 meter atau 3 meter fungsinya ya buat sumber resapan air penggarapnya juga nggak terlalu susah kan ada alatnya mesin buat dialirkan ke sawah-sawah jadi masyarakat pun mendapatkan manfaat,” jelasnya.

Proyek ini melibatkan berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, seperti UPTD Tegallega, Bojonegara, Gedebage, Ujung Berung, dan Alkel. Mereka bekerja sama untuk menata lahan, menanam pohon, dan membangun sumur resapan.

Meskipun demikian, proyek ini juga menghadapi tantangan. Dzuzu menyebutkan adanya beberapa organisasi masyarakat (Ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mempertanyakan anggaran dan perizinan proyek ini. Namun, Dzuzu menegaskan bahwa proyek ini dikerjakan oleh dinas terkait dan tidak melibatkan pihak ketiga.

“Kebanyakan ormas-ormas kan segala sesuatu kan pingin tau anggarannya berapa dari situ lah ini kan ada tanda pemerintah gini nih sampai nggak jadi itu bukan urusan kita untuk menanyai soal anggaran segala macam itu urusan pimpinan,” tuturnya.

Meski demikian, Pemkot Bandung tetap berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini dan menjadikannya ruang publik yang bermanfaat. Bagi masyarakat yang ingin menikmati Agrowisata Pesanggrahan ini tidak perlu khawatir karena lahan hijau ini bisa diakses oleh semua masyarakat secara gratis tanpa ada pungutan biaya sedikitpun.

“Ya kalau saran saya mah kalau ini udah beres kita mah warga setempat maupun warga lokal tinggal menikmati aja silakan bebas dari mana-mana gitu kan kalau udah beres silakan lah alih fungsinya gimana,” tuturnya.

Diharapkan, agrowisata dan sumur resapan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan lahan kosong menjadi ruang publik yang produktif.

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.