Blog

KOTA BANDUNG – Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia. Begitulah Presiden Pertama Indonesia Soekarno menggambarkan kekuatan pemuda. Hanya dengan sedikit pemuda, dampak yang dihasilkan dari perbuatan mereka bisa luar biasa.

Pemikiran itu pula yang ada di benak Muhammad Fajar Fadillah. Sebagai pemuda yang masih duduk di bangku perguruan tinggi, dia yakin bisa berdampak positif terhadap dunia, khususnya di bidang lingkungan.

Fadil mengambil langkah nyata dengan bergabung dalam komunitas Trash Rangers Jawa Barat, komunitas yang mengkampanyekan isu lingkungan. Saat ini, dia menjabat sebagai sebagai Co Leader Trash Rangers Jawa Barat.

Banyak upaya yang dia lakukan bersama komunitas tersebut, salah satunya mengatasi masalah sampah di sungai yang sudah tidak aktif lagi.

Fadil mengajak berbagai pihak, seperti warga sekitar dan komunitas lain untuk mengatasi masalah sampah di sungai mati itu. Dia ingin, masyarakat sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Selain kampanye untuk tidak membuang sampah sembarangan, Fadil juga mengkampanyekan kepada masyarakat untuk tidak buang minyak jelantah. Minyak jelantah bisa dijual ke pihak yang menampungnya.

Menurut Fadil, kesadaran menjaga lingkungan harus dimulai dari individu. Contoh kecil yang bisa dilakukan individu dalam menjaga alam, yakni membawa botol minum sendiri saat bepergian.

Aksi individu yang dilakukan secara kolektif akan memberikan dampak besar.

“Perubahan dimulai dari langkah kecil, tidak perlu nunggu menjadi ahli lingkungan, cukup dengan mengurangi, mendaur ulang sampah dan ikut komunitas, sudah jadi bagian dari solusi,” kata Fadil dalam program talkshow “Obrolan Siang” di RRI Bandung, Rabu (19/2/2025).

Kedepan, masih banyak rencana yang ingin dilakukan Fadil untuk menjaga lingkungan. Salah satunya, bersama Trash Rangers Jawa Barat, dia akan membuat museum sampah di Bogor.

Meski disibukkan dengan jadwal kuliah, Fadil akan tetap menekuni minat untuk menjaga lingkungan. Bahkan, dia kelak ingin menjadi pengusaha yang peduli terhadap lingkungan.

Dikatakan Fadil, minat terhadap lingkungan dimulai dari keresahan melihat banyak warga yang membuang sampah di bahu jalan. Ketika sudah menumpuk, sampah bisa berserkan hingga ke tengah badan jalan.

Oleh karena itu, dia ingin bertindak nyata menyelesaikan masalah sampah.

Kepada para pemuda lain, Fadil mengajak untuk ikut berperan menjaga lingkungan. Jangan hanya menjadi penonton yang menyaksikan kerusakan lingkungan.*