Pengelolaan Sampah dengan Pengembangbiakkan Maggot Bisa Hasilkan Untung
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Sukamiskin Sulaeman menuturkan, maggot bisa memberikan manfaat ekonomi dari hasil penjualan maggot, kasgot atau sisa makanan maggot hingga bayi maggot. Sejak mengembangbiakkan maggot pada 5 Januari 2024, Kelurahan Sukamiskin telah 4 kali panen maggot dan menghasilkan sekitar 450 kilogram maggot.
Hasil panen tersebut kemudian dijual kepada peternak ikan di Garut, Tasikmalaya dan Subang. “Satu plastik dikemas isinya 5 kilogram, kami jual Rp 25.000,” kata Sulaeman di Kantor Kelurahan Sukamiskin, Rabu (31/1/2024).
Menurut Sulaeman, permintaan maggot cukup banyak seiring semakin banyak pihak yang mengelola sampah organik dengqn maggot. Bahkan, ada pembeli yang membutuhkan maggot hingga 1 ton.
Selain maggot, hasil kasgot dari 4 kali panen maggot juga cukup banyak, mencapai 1 kuintal. Pihak Kelurahan Sukamiskin menjual kasgot kepada para petani seharga Rp 1.000 per kilogram. Menurut Sualeman, tanaman yang diberikan kasgot berkembang cukup cepat sehingga kasgot diminati petani.
Pihak Kelurahan Sukamiskin juga berencana menjual bayi maggot. Satu kilogram bayi maggot bisa laku dijual Rp 1 juta. Saat ini, upaya pengembangbiakkan maggot di Kelurahan Sukamiskin telah menghasilkan 47 gram bayi maggot.
“Tadinya saya berpikir mengembangbiakkan maggot untuk pengelolaan sampah berkaitan dengan darurat sampah, ternyata maggot ada nilai ekonomisnya,” ujar Sulaeman.
Pihak Kelurahan Sukamiskin akan membentuk kelompok swadaya masyarakat untuk mengelola perkembangbiakkan sekaligus bisnis maggot. Dengan demikian, keuntungan dari penjualan maggot akan digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Menurut Sulaeman, ada sejumlah tantangan dalam mengelola sampah organik dengan menggunakan maggot. Salah satunya, kekhawatiran kurangnya volume sampah organik ketika perkembangbiakkan maggot semakin berkembang.
Lurah Sukamiskin Arida Agustini berharap, pengelolaan sampah organik dengan maggot di Kelurahan Sukamiskin bisa berkelanjutan.
“Selama ada kehidupan, sampah pasti ada, jadi terus kelola sampah dengan maggot, jangan karena Bandung darurat sampah saja,” kata Arida.
Perkembangbiakkan maggot memiliki nilai kebersihan dan ekonomi. Oleh karena itu, dia ingin perkembangbiakkan maggot di Kelurahan Sukamiskin bisa menjadi bisnis yang jelas dan berjalan terus-menerus.*
No Comment