Blog

KABUPATEN BANDUNG – Pembuatan lubang biopori rutin setiap hari dilaksanakan Satgas Citarum Harum Sektor 5. Dalam sehari, Satgas menargetkan 2 hingga 3 lubang biopori di setiap subsektor.

Baops Satgas Citarum Harum Sektor 5 Serma Subarno mengatakan, di Sektor 5 terdapat 4 subsektor. Artinya, setiap hari, dibuat 12 lubang biopori baru oleh Satgas Citarum Harum Sektor 5. Pada Juli 2024, Satgas Citarum Harum membuat 223 lubang biopori.

Lokasi pembuatan lubang biopori merata di pemukiman masyarakat yang kerap tergenang air hujan. Meski saat ini bukan musim hujan, tetapi pembuatan biopori tetap dikerjakan.

Pembuatan lubang biopori menggunakan alat sederhana, seperti linggis. Proses awal dimulai dari menggali lubang sedalam 60 sentimeter, lalu memasukkan paralon yang telah dilubang. Kemudian, paralon ditutup dengan penutupnya. Lubang biopori pun siap digunakan untuk menampung sampah organik.

Setelah dibuat, masyarakat diminta merawat lubang biopori agar merasakan manfaatnya. Pada musim hujan, lubang biopori mempermudah air hujan masuk ke dalam tanah sehingga tidak terjadi banjir.

“Target kami, 2.956 lubang biopori terbuat dalam setahun,” ucap Subarno melalui saluran telepon, Kamis (15/8/2024).

Pada musim hujan, kendala yang ditemui dalam membuat lubang biopori adalah kondisi tanah yang keras. Untuk mengatasinya, Satgas menyirami tanah dengan air telebih dahulu agar lubang biopori mudah dibuat.*