Satgas Citarum Harum Sektor 6 Mulai Produksi Kompos
Komandan Sektor 6 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf. Yanto Kusno Hendarto mengatakan, sebanyak 5 meter kubik sampah dari masyarakat telah masuk ke TPST untuk dikelola, termasuk sampah organik. Proses pengelolaan sampah organik menjadi kompos dilakukan dengan dua cara, yaitu aerob (menggunakan udara) dan anaerob (tanpa udara).
Proses pengomposan aerob dilakukan dengan menggunakan bata terawang. Sementara, pengomposan anerob dilakukan dengan meletakkan sampah ke dalam wadah besar terbuat dari semen, lalu ditutup rapat oleh terpal.
Di kedua tempat itu, sampah organik dicampur dengan kohe sapi dan sekam kemudian difermentasi menggunakan cairan EM4 yang mengandung bakteri dan tetes tebu atau molase.
“Fermentasi dilakukan selama satu bulan. Setiap tiga hari, campuran sampah organik diaduk,” kata Yanto di TPST Sektor 6, Jumat (19/1/2024).
Setelah satu bulan, sampah organik yang difermentasi telah menjadi kompos. Sebelum dibungkus, hasil fermentasi tersebut dicek kadar keasaman (pH) dan dipastikan pH pada angka 7, tidak berbau serta diyakinkan kualitas kompos sudah baik.
“Kami bantu warga, ada dua rumah pemotongan hewan. Kotoran sapinya sulit dibuang, akhirnya kami tampung dan dicampur dengan sampah organik,” ucap Yanto.
Sudah tiga kuintal kompos dihasilkan oleh Satgas Citarum Harum Sektor 6. Yanto berencana untuk mengajarkan masyarakat di sekitar Sekretariat Sektor 6 di Kecamatan Bojongsoang untuk bisa membuat kompos sendiri. Dengan begitu, sampah produksi masyarakat terkelola di rumah masing-masing warga.*
No Comment